Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai pihak di Bolivia seakan berlomba untuk turut serta dalam persiapan menyambut kehadiran Paus Fransiskus pekan ini. Tak tanggung-tanggung, sebuah restoran avant-garde kenamaan di Bolivia, Gustu, bahkan telah menyiapkan kreasi baru berupa roti suci atau hosti dengan bahan dasar biji gandum.
Seperti dilansir The Independent, gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh sekelompok produsen biji gandum. Para koki di Gustu akhirnya melakukan eksperimen berhari-hari dengan biji gandum hitam, merah, dan putih untuk meramu menu hosti baru yang berwarna.
"Kami pikir, kami akan hanya melihat apa yang terjadi. Kami sudah terbiasa dengan eksperimen menu baru," ujar salah satu koki kue di Gustu, Monica Marquez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hosti biji gandum ini memang tidak dapat dikonsumsi saat upacara keagamaan. Namun, para koki di Gustu berpikir bahwa hosti ini dapat mengangkat nama biji gandum Bolivia jika sampai ke tangan Paus.
Para koki di Gustu pun berharap Paus sudi bertandang ke restorannya untuk mencicipi kreasi mereka ketika mengunjungi Kota Andean. Meskipun tidak, kepala koki Gustu mengaku telah menyerahkan contoh hosti tersebut kepada pemerintah untuk diberikan kepada Paus.
"Saya cukup gugup memikirkan pendapatnya (Paus)," kata Marquez.
Kelezatan produksi Gustu hampir tidak dapat diragukan. Sang pendiri, Claus Meyer, merupakan koki pemilik Restoran Noma di Kopenhagen, Denmark, yang masuk dalam daftar 50 Restoran Terbaik Dunia.
Didirikan pada 2013, Gustu menawarkan menu-menu unik, seperti tartar llama dan ikan forel dari perairan Danau Titicaca yang disajikan dengan llullucha, rumput laut dari Amerika Selatan.
Tak seperti negara tetangga, layaknya Argentina dan Peru, Bolivia tidak dikenal dengan sajian haute cuisine. Kehadiran Gustu mengharumkan kembali tradisi kuliner Bolivia ke seantero dunia.
(mer)