Jakarta, CNN Indonesia -- Saat datang ke sebuah restoran, sering kali ditemukan piring-piring dengan sisa makanan yang masih banyak. Jika diakumulasikan, sisa makanan tersebut bisa bernilai mahal.
Tak hanya di meja restoran, tumpukan makanan sisa juga tak jarang terlihat di tempat sampah rumah-rumah. Hal ini kerap kali dijumpai di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Sebuah survei yang dilansir TIME menunjukkan bahwa orang Amerika membuang makanan yang mencapai nilai US$ 640 atau setara sekitar Rp 8,5 juta setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari seribu responden, 76 persen di antaranya mengaku membuang makanan sisa setidaknya satu hari dalam sebulan. Sementara itu, 53 persen juga mengaku bisa membuang makanan sisa sekali dalam sepekan.
Lebih dari setengah warga Amerika berdalih bahwa mereka mendaur ulang makanan sisa menjadi santapan baru. Namun, semua makanan sisa tersebut membuat warga Amerika tidak senang dengan alasan berbeda-beda.
Sekitar 79 persen warga merasa terganggu dengan kenyataan jumlah uang yang mereka hamburkan dengan membuang sisa makanan. Alasan lain yang dilontarkan oleh 45 persen responden adalah mereka sedih karena banyak orang lain di dunia kelaparan.
Selain itu, 15 persen responden mengaku khawatir dengan keadaan lingkungan. Badan Perlindungan Lingkungan AS memang menyatakan bahwa sisa makanan memakan porsi 20 persen lahan tempat pembuangan akhir dan melepas gas metan rumah kaca.
"Sejak lama kami selalu disuruh untuk menghabiskan makanan, banyak orang yang lapar. Saya pikir, kami belum melakukan yang terbaik jika berbicara mengenai dampak terhadap lingkungan dari makanan sisa," ujar Wakil Presiden Urusan Plastik dari Badan Kimia Amerika, Steve Russel.
(mer)