Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengaku belum tahu soal pembalut di Indonesia yang mengandung klorin.
"Wah, yang mana itu? Belum tahu saya, baru dengar," ujar Rahmat di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Selasa (7/7).
Rahmat menuturkan, selama rapat koordinasi di kementeriannya tadi pagi, dirinya belum mendapat informasi soal kasus tersebut. "Akan saya cek nanti," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku harus mengetahui pokok persoalan secara jelas sebelum akhirnya menindaklanjuti kasus tersebut kepada produsen atau distributor. "Persoalannya mesti tahu dulu, biar jelas," ujar Rahmat.
Sebelumnya, penelitian terbaru dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa ada sembilan merek pembalut wanita dan tujuh merek pantyliner yang beredar di Indonesia mengandung zat berbahaya, salah satunya klorin.
"Ada sembilan merek pembalut dan tujuh pantyliner yang mengandung klorin yang bersifat racun," ujar peneliti dari YLKI, Arum Dinta, dalam jumpa pers di Jakarta, hari ini.
Menurut Arum, YLKI mulai menelusuri kasus ini sejak menerima banyak laporan gangguan kulit dari konsumen setelah memakai pembalut tertentu.
"Klorin memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, jadi kami lakukan penelitian uji laboratorium dengan metode spektrofotometri," ucap Arum.
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa pembalut yang mengandung klorin paling banyak adalah merek CHARM dengan 54,73 ppm. Menyusul di belakang CHARM, Nina Anion menempati posisi kedua dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm.
Merek My Lady berada di posisi ketiga dengan kandungan klorin 24,4 ppm dan menyusul di bawahnya VClass Ultra dengan 17,74 ppm. Sementara itu, Kotex, Hers Protex, LAURIER, Softex, dan SOFTNESS juga masuk dalam daftar dengan kandungan klorin 6-8 ppm.
Selain pembalut, kandungan klorin juga ditemukan pada tujuh merek pantyliner, yaitu V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners, Softness Panty Shields, CareFree superdry, LAURIER Active Fit.
Arum menuturkan bahwa klorin sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, klorin juga dapat menyebabkan kanker.
(mer)