Turis Tewas Ditanduk dalam Festival Pacu Banteng di Spanyol

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2015 16:05 WIB
Selama musim panas ini, sepuluh orang, termasuk empat warga Amerika Serikat, diseruduk banteng, meskipun tidak sampai meregang nyawa.
Festival pacu banteng di Pamplona, Spanyol. (REUTERS/Susana Vera)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang turis asal Perancis ditanduk banteng hingga tewas saat sedang menyaksikan festival pacu hewan bertanduk tersebut di Pamplona, Spanyol, pada Selasa (14/7).

Diberitakan The Independent, pria berusia 44 tahun tersebut tengah berdiri bersama teman-temannya di tengah kerumunan ketika tiba-tiba seekor banteng menanduknya hingga tewas.

Insiden ini meresahkan masyarakat. Pasalnya, penandukkan hingga tewas ini merupakan kasus ketiga yang terjadi selama rangkaian acara festival pacu banteng di Spanyol ini dihelat.
 
Selama musim panas ini, sepuluh orang, termasuk empat warga Amerika Serikat, diseruduk banteng, meskipun tidak sampai meregang nyawa. Sejak rangkaian festival ini pertama kali diadakan pada 1924, tercatat 15 kasus penandukkan yang berakibat fatal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lomba pacu banteng memang merupakan bagian penting dalam festival musim panas di seantero Spanyol. Ernest Hemingway bahkan pernah mengabadikan momen festival ini dalam bukunya yang bertajuk The Sun Also Rises.

Tradisi ini tak ayal menarik perhatian turis dari berbagai belahan dunia. Setiap tahunnya, ribuan turis sengaja melancong ke Spanyol untuk mengikuti festival ini. Mereka berkerumun di salah satu ruas jalan, menanti beberapa banteng dilepaskan dan berlari ke arah mereka dengan liarnya. Para peserta pun berhamburan berusaha menghindar.

Sebagai penutup acara, para matador profesional membunuh banteng-banteng tersebut. Tak heran, keseluruhan rangkaian festival ini kerap menuai kecaman dari berbagai pihak.

Awal bulan ini, lebih dari 100 aktivis semi-bugil melumuri tubuh mereka dengan cat merah dan menghalangi jalan masuk ke arena Festival Pamplona sebagai simbol protes. Sementara para aktivis dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dan Animal Naturalis yang berlumur cat merah bergelimpangan di belakang, tiga orang dengan tanduk putih duduk di depan sambil memegang papan bertuliskan, "Jalan Pamplona dicemari dengan darah banteng."

Menjelaskan maksud protes mereka, Ketua PETA, Mimi Bekhechi, berkata, "PETA meminta Spanyol untuk menghentikan acara Running of the Bulls ini dan juga penderitaan dan penganiayaan banteng."

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER