-- Dalam hubungan seksual orgasme dapat dirasakan berbeda oleh setiap orang. Kadang, orgasme bisa dirasa sebagai gelombang sensasi menakjubkan oleh sejumlah pasangan. Tapi bagi yang lain, sensasi orgasme juga kerap dirasa tak lebih nikmat atau bahkan tak terlalu kuat.
Apapun bentuknya, kepuasaan seksual yang dirasakan seseorang tiap orgasme adalah berbeda. Namun, survei seks yang dilansir global situs LELO telah mengumpulkan beberapa alasan mengapa orgasme baik bagi seseorang. Simak alasannya:
Ketika orgasme, hormon oksitosin dilepas dari sel-sel hipotalamus (suatu daerah di otak) ke dalam aliran darah. Oksitosin yang juga dikenal sebagai 'molekul cinta' dikabarkan bisa membuat orang merasa hangat, menginduksi perasaan optimis, serta meningkatkan harga diri dan kepercayaan.
Studi menunjukkan, peningkatan kadar oksitosin juga dapat mengurangi rasa sakit, termasuk sakit kepala, kram, dan nyeri tubuh secara keseluruhan.
Berdasarkan jajak pendapat seks Lelo, dari seluruh responden yang dimintai keterangan nyatanya hanya empat persen perempuan yang mengaku puas dengan klimaks mereka. Pun dari risetnya hanya sebanyak 31 persen orgasme terjadi saat hubungan seksual.
Namun yang menarik, dari keterangannya para responden mengaku bahwa semakin tua usia perempuan, makin besar pula kepuasaan seksual yang mereka rasakan. Bahkan, lebih dari 75 persen perempuan berusia di atas 60 tahun mengatakan kepuasaan seks mereka lebih baik dari sebelumnya. Dari hasil survei yang dilakukan David Weeks, psikolog klinis asal Inggris terhadap 3.500 orang, didapatkan bahwa banyak dari reseponden merasa tampak lebih muda lantaran kerap merasakan orgasme.
Week menyimpulkan, rutinitas seks yang kuat merupakan faktor penentu terpenting kedua setelah kualitas dari aktivitas seks itu sendiri dalam menjaga penuaan.
Banyak pihak mengatakan pasca merasakan orgasme yang hebat kaum pria kerap merasa kantuk ketimbang perempuan. Kendati hal ini sering hanya dianggap anekdot, namun suatu penilitian bisa menjelaskan lebih rinci mengenai alasan fenomena kantuk tadi.
Seperti yang dinyatakan di sejumlah studi, di saat orgasme otak melepas bahan kimia yakni hormon oksitosin dan vasopresin. Zat kimia inilah yang dikaitkan dengan lepasnya melatonin, atau hormon yang membantu seseorang untuk merasa kantuk dan tidur. Mengutip British Medical Journal, orang-orang yang alami orgasme dua kali seminggu atau lebih diyakini bisa memperpanjang usia mereka hingga delapan tahun. Ini lantaran dengan merasakan sensasi orgasme seseorang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sementara penelitian di Amerika Serikat mengatakan, dari mayoritas responden yang mereka tanya mengaku bahwa terdapat hubungan yang erat antara aktivitas seksual dan kesejahteraaan. Riset ini juga menunjukkan bahwa mereka yang berhubungan seks merasa kesehatannya lebih baik, daripada mereka yang tidak. Sejumlah riset mengatakan, dengan berlatih kegel secara rutin Anda bisa melatih otot PC, atau jaringan otot yang bekerja selama orgasme. Berangkat dari hal penelitian, seorang dokter yang juga penulis She Comes First, Ian Kerner menyarankan agar laki-laki dan perempuan berlatih secara teratur lantaran olahraga tersebut bisa tingkatkan intensitas dan frekuensi orgasme.
Ini mengingat dengan berlatih kegel, otot PC yang umumnya berada di bagian panggul akan terlatih dan memberikan manfaat lain seperti mengontrol bagian kandung kemih.
“(Tapi) tidak perlu terlalu lama dan melelahkan. Anda bisa mulai sekarang dan di manapun Anda berada. Hanya memeras otot kegel Anda selama sepuluh detik dan lepaskan,” ujar Kerner.
Studi yang dilakukan Universitas New York pada 2002 menemukan perempuan yang secara teratur berhubungan seks tanpa pengaman lebih merasa tak tertekan dalam kehidupannya.
Mengapa demikian? Rupanya air mani dikatakan mengandung molekul termasuk hormon estrogen yang dapat mengangkat suasana hati, oksitosin, kortisol, melatonin, anti-depresan proklatin, hormon pelepas tirotropin dan serotonin.
Meski informasi yang satu ini sudah banyak dilaporkan, namun hingga kini banyak yang membantah keasliannya.