Pengakuan Alexander Wang Setelah Meninggalkan Balenciaga

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2015 17:20 WIB
Wang menjelaskan alasannya kenapa dia meninggalkan rumah mode yang didirikan oleh Cristobal Balenciaga itu.
Wang sangat bahagia menjadi bagian dari Balenciaga untuk melangkah memajukan rumah mode itu bersama-sama. (Pascal Le Segretain/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan lalu, kabar menggemparkan datang dari sebuah laman fesyen Women's Wear Daily. Dikabarkan, koleksi musim semi Alexander Wang untuk Balenciaga akan menjadi karya terakhirnya untuk rumah mode Perancis tersebut.

Perwakilan Balenciaga pun tetap bungkam di tengah merebaknya desas-desus. Namun, pada Jumat di pekan yang sama, rumor tersebut menjadi kenyataan. Setelah tiga tahun menjadi direktur kreatif Balenciaga, Wang meninggalkan rumah mode yang didirikan oleh Cristobal Balenciaga itu.

Para pencinta fesyen ikut berduka. Sedih karena sang desainer pergi setelah melakukan 'pemanasan' di kursinya. Sedih juga karena spekulasi yang berkembang tentang kepergian Wang dari Balenciaga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merek eponimnya, Alexander Wang, mencapai sukses besar. Tak diragukan lagi, Wang juga sangat bahagia menjadi bagian dari Balenciaga untuk melangkah memajukan rumah mode itu bersama-sama, seperti yang dikatakan Wang pada Jumat pekan lalu.

Dengan pendapatan tahunan sekitar £ 64 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun, akan banyak hal yang menyibukkannya. Pekan ini, Wang membuka toko modenya di London's Mayfair. Dan meskipun dia sudah memiliki bisnis fesyen andalan di New York dan lebih dari 20 lokasi di Asia, toko ini adalah yang pertama di Eropa.

Jadi, ini masalah besarnya. Mengapa Wang memilih London, atas..., katakanlah Paris? Pekerjaan sampingannya di Balenciaga membawa Wang ke Paris setiap bulan. Maka masuk akal jika banyak yang berpikir ini adalah urusan keuangan.

“Itu adalah pasar Eropa terbesar kami,” kata Wang merujuk pada kota London, seperti dilansir dari laman Independent.

“Dari awal, itu adalah pasar yang sangat mendukung, dan itu adalah kota yang saya cintai.” Namun, Wang mengatakan, menemukan lokasi yang tepat tidak lah mudah. “Saya ingin menjadi representasi besar dari merek, di mana saya dapat menampung setiap kategori yang kami tawarkan.”

Wang menyebut arsitek Belgia Vincent Van Duysen yang menyatukan ruang berbeda, sebuah ruang bekas kantor pos dan sebuah galeri seni, untuk toko Alexander Wang di London. “Tempat itu penuh dengan unsur baru.”

Kategori yang dimaksud, termasuk busana perempuan siap pakai yang dia tampilkan di New York Fashion Week, dan lini mode 'T by Alexander Wang', bukanlah lini difusi, Wang menegaskan. Aksesori juga akan dijual, termasuk tas dengan harga yang bisa 'diakses' untuk membantunya membentengi merek yang dia dirikan ketika berhenti dari sekolah desain Parsons di New York, waktu usianya masih 19 tahun.

'Aksesibilitas' juga lah maksud di balik koleksi terbarunya untuk retail fesyen H&M. “Saya baru saja menandatangani kontrak dengan Balenciaga ketika saya diminta untuk berkolaborasi dengan H&M.

Saya selalu terpesona tentang bagaimana saya bisa mencapai audiens lebih besar tanpa mengorbankan integritas merek saya sendiri.”

Wang melanjutkan ceritanya, “Dan saya ingat orang-orang mengatakan, 'Ketika Anda msuk ke titik pasar massa, Anda harus melakukan banyak hal yang tidak Anda sukai, bahkan Anda tidak mau menempatkan nama Anda.'

Barangkali, itu alasan koleksi Wang untuk H&M begitu berani memakai nama keluarganya.

Wang adalah desainer cerdas. Dia menolak ditarik ke dalam negosiasi dengan Balenciaga. Namun, waktu yang relatif singkat dengan lebel tersebut punya efek nyata pada pendekatannya.

“Segala sesuatu yang saya lihat, atau saya alami akan saya simpan,” katanya. “Kadang-kadang dia menjadi realitas aktual dan kadang hanya tersimpan di bank memori.”

Bekerjasama dengan Balenciaga, Wang mengatakan, “Sangat membebaskan ketika Anda dapat mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan pendekatan berbeda yang benar-benar mengagumkan. Namun, label eponimnya tak dapat disangkal benar-benar cinta pertama Wang.

“Seperti ketika saya dewasa, selera saya telah berubah,” katanya. “Tapi saya masih orang yang sama. Dan pada akhirnya, ketika nama saya yang tertera pada label, maka tak terelakkan banyak hal yang berasal dari saya. Tapi mudah-mudahan, kami meletakkan fondasi yang kokoh sehingga suatu hari nanti jika saya tidak di sini, merek ini tetap hidup.”


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER