Jakarta, CNN Indonesia -- Tak mudah memang mengenal kelebihan anak jika Anda sebagai orang tua tak peka melihat kemampuan mereka. Psikolog Vera Itabiliana menjelaskan bagaimana agar Anda sebagai orang tua dapat mengenal bakat anak yang sebenarnya.
"Minatnya anak itu tidak akan keluar kalau tidak diberikan kesempatan dan stimulasi yang tepat. Jadi, paparkan sebanyak mungkin pilihan-pilihan kepada anak, tawarkan kepada mereka," kata Vera Itabiliana beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Saat menginjak usia pra remaja atau sekitar 9-13 tahun, anak sudah bisa diajak berkomunikasi tentang bakat yang mereka minati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sukanya musikkah, olahragakah? Buka semua kesempatan dan paparkan semua pilihan. Misalnya, ajak anak mengunjungi tempat kegiatan yang disukai, ajak browsing tentang kegiatan belajar masak, cobalah semuanya," kata Vera.
Saat Anda memberikan banyak pilihan yang disukai anak, Anda akan menemukan suatu bidang di mana anak akan terlihat sangat menonjol.
"Nanti akan ketemu satu bidang yang memang anak minat banget, artinya anak itu suka dan betah melakukannya, dan hasilnya juga menonjol di antara anak-anak lain," Vera menjelaskan.
Vera mengumpamakan ketika anak menggambar, gambarnya akan terlihat lebih bagus. Contoh lain? "Misalnya kalau diajari matematika susah tapi begitu diajari cara masak, mencoba resep baru dia cepat menangkap, berarti mungkin memang di situ minatnya,"
Menurut Vera ketika anak sudah menemukan minat dan kelebihannya di bidang lain, hal itu besar kemungkinan juga akan mendorong nilai akademisnya menjadi semakin baik juga.
"Untuk anak yang mengalami masalah nilai akademis, ketika orang tua sudah memberikan kesempatan pengembangan diri pada bidang non akademis, misalnya seni olahraga lalu si anak berhasil hal itu akan menimbulkan rasa percaya diri, dan kepercayaan diri itu merupakan dorongan yang bagus untuk bidang akademisnya"
Menurut Vera, anak yang sering gagal di bidang akademis akan merasa rendah diri umumnya karena anak merasa tidak mempunyai kemampuan. Namun jika orang tua mampu menunjukkan jalur lain dan berhasil hal itu akan meningkatkan rasa percaya diri anak.
"Begitu percaya dirinya muncul, anak akan lebih bahagia, lebih nyaman, mereka juga akan merasa bisa dan daya juangnya juga meningkat,” Vera menegaskan.
(utw/utw)