Pertama di Dunia, Cangkok Ginjal Lewat Vagina dengan Robot
Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 15:20 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua wanita kakak beradik, Valerie Perez dan Beatrice Perez, membuat sejarah baru di dunia kedokteran dengan melakukan transplantasi ginjal melalui vagina menggunakan alat bedah robotik.
Valerie (44) memberikan salah satu ginjalnya untuk adik perempuannya, Beatrice (43), pada 9 Juli lalu. Mereka dioperasi di ruangan yang sama pada saat bersamaan.
Yang unik, ini merupakan operasi transplantasi pertama di dunia yang menggunakan robot dan melalui vagina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, ginjal milik Valerie diambil dan dipindahkan melalui vagina, bukan melalui sayatan di perut sesuai metode standar. Organ yang didonorkan kemudian langsung ditransplantasikan ke tubuh Beatrice.
“Prosedur tersebut berlangsung di University Hospital Centre di Toulouse, Perancis, yang secara eksklusif dilakukan oleh robot,” kata ahli bedah yang memimpin, Frederico Sallustro, seperti dilansir dari laman Mail Online.
“Kedua saudara itu dalam keadaan baik,” kata Sallustro, yang dibantu oleh ahli robotika medis Nicolas Doumerc.
Menurut Sallustro, Valerie sudah diperbolehkan kembali ke rumah sehari setelah operasi. Sementara adiknya masih harus menjalani masa pemulihan di rumah sakit selama tiga hari.
Transplantasi ginjal melalui vagina
Transplantasi ginjal melalui vagina sendiri bukanlah yang pertama kali dilakukan di dunia. Sebelumnya, pada Februari 2009, ahli bedah di Johns Hopkins Medicine, Baltimore, AS, telah berhasil mengeluarkan ginjal sehat dari pendonor melalui sayatan kecil di bagian belakang vagina pendonor.
Manfaat dari metode ini adalah untuk menghindari sayatan 12-15 sentimeter di perut pasien. Menurut ahli bedah, ‘lubang alami’ di vagina perempuan bisa mempercepat masa pemulihan pascaoperasi.
Prosedur dimulai dengan membuat sayatan di dinding belakang vagina. Instrumen bedah kemudian dimasukkan dan digunakan untuk membedah jaringan menuju ginjal, yang terletak di bagian tengah sampai belakang perut. Cara ini lebih efektif untuk membuka lapisan jaringan untuk sampai ke ginjal.
Setelah mencapai ginjal, ahli bedah akan mengidentifikasi pembuluh darah yang memasok darah. Pembuluh darah tersebut kemudian akan dijepit agar tidak terjadi perdarahan, dan dokter bisa memotong ginjal.
Metode pengeluarannya bisa bervariasi, tetapi umumnya melibatkan ‘keranjang’ untuk menampung ginjal secara terpisah, sebelum ditarik keluar melalui sayatan vagina.
Sementara sekitar 100 orang — terutama di India, Amerika Serikat dan Perancis - telah memperoleh manfaat dari transplantasi ginjal robot dalam beberapa tahun terakhir.
Sallustro dan Doumerc pertama kali mengombinasikan metode robotik berteknologi tinggi dengan prosedur transplantasi melalui vagina pada Mei lalu. Tapi donor dalam kasus tersebut adalah seorang laki-laki.