Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok remaja dari sekolah perempuan terbaik di Inggris meluncurkan kampanye untuk mendorong perempuan-perempuan penting dalam sejarah, ilmu pengetahuan dan seni dimasukkan ke dalam kurikulum. Mereka menantang standar tokoh laki-laki yang biasanya ada dalam kurikulum sekolah.
Jessy McCAbe (17) adalah murid yang mengangkat masalah ini ke permukaan. Jessy memulai petisi yang menyerukan agar lebih banyak nama komposer-komposer perempuan diperkenalkan dalam silabus musik. Dia menyadari, dari 63 komposer yang tertulis dalam ujian musik tak ada satu pun yang perempuan.
Dia kemudian menghubungi Edexcel, dewan ujian di Inggris, memberitahu bahwa ada beberapa perempuan yang sangat menonjol dalam tradisi klasik di Barat. Baru setelah itu, Jessy meluncurkan petisi untuk menggalang dukungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pimpinan dari sekolah perempuan akan mempublikasikan daftar perempuan-perempuan untuk dimasukkan ke dalam ujian mendatang. Termasuk di antaranya adalah pemenang Nobel Marie Curie, ilmuwan perempuan yang melakukan penelitian perintis radioaktif, pelukis Frida Kahlo, dan artis Tracy Emin.
Helen Fraser, pimpinan Girl's School Day Trust, kelompok sekolah independen, mengatakan bahwa ada kesempatan nyata dalam dunia pendidikan agar prestasi para perempuan perintis tersebut setara dengan laki-laki dan diakui.
“Saya tidak percaya ada sekelompok orang yang duduk di kantor sebagai dewan ujian berkata kepada diri mereka sendiri, 'bagaimana kami dapat mengecualikan perempuan?' (tapi) Anda mulai merasa ada standar terhadap laki-laki di begitu banyak organisasi kami.”
“Perempuan diabaikan, tidak secara sengaja, tapi tanpa berpikir panjang,” ujar Fraser. Untuk menanggapi kampanye itu, beberapa dewan ujian mengatakan, mereka akan mempertimbangkan untuk mengubah silabus tahun depan.”
(win/utw)