Jakarta, CNN Indonesia -- Kita bisa menangis dengan lima aksen yang berbeda, dan ini sama sekali bukanlah ide konyol. Sebab, cara kita menangis atau
boo hoo atau
wah akan berbeda-beda untuk bahasa di setiap negara.
Ketika menangis di Finlandia, suara tangisan yang terdengar adalah
byääh. Di Spanyol, suara tangisan akan menjadi
Bua. Ouin adalah tangisan orang-orang Perancis. Lalu, di Jepang tangisan akan direpresentasikan sebagai
Shiku-Shiku. Selain aksen menangis yang berbeda-beda di tiap negara, demikian halnya dengan aksen kebahagian. Dan inilah garis besar yang ingin ditampilkan dalam buku baru karya ilustrator James Chapman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sementara, Chapman mengunggah ilustrasi mengagumkan tersebut di halaman Tumblr-nya setiap minggu. Setiap ilustrasi menangkap daya tarik onomatopoeia yang unik dari berbagai negara. Onomatopoeia adalah kata-kata yang diambil dengan cara menirukan bunyi sumbernya.
Respons-respons positif Chapman dapat mendorongnya untuk mengompilasi ilustrasi terbaik menjadi sebuah buku. Salah satunya adalah ilustrasi tentang
Bagaimana Bersin dalam Bahasa Jepang. Jawabannya adalah
hakushon! Di Jerman, Korea, dan Turki, bersin direpresentasikan dengan kata
hatschi! eichi! Hapsu! Anomatopoeia jadi sangat menarik adalah karena kita mendengar suara sama yang persis, tetapi menghasilkan interpretasi liar yang sangat berbeda untuk mewakili kata tersebut.
Ini merupakan contoh luar biasa yang membandingkan bahasa asing dengan bahasa ibu kita. Misalnya saja, jantung berdetak dalam bahasa Inggris adalah
thump thump.
Di Indonesia, suara jantung akan berbunyi
dig dag dug, dan di Spanyol bunyi detak jantung menjadi
bum bum. Sementara itu, suara detak jantung dalam bahasa Kanton adalah
book book, dan denyut jantung di Denmark diinterpretasikan dengan nada keras
dunk dunk. Lalu, suara bel
ding dong di Inggris akan terdengar masing-masing menjadi
dzyn dzyn, klingeling, dan
tim tom di Rusia, Jerman, dan Portugis. Jika suara ketukan pintu di Inggris adalah
knock knock, ketika diilustrasikan oleh orang Jerman suara tersebut menjadi
kloft kloft, dan
bank bank oleh orang Norwegia.
Bahkan, sebagai diplomasi internasional, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tampaknya harus pula dipersenjatai dengan informasi dari buku Chapman ini. Dengan begitu, rasanya sulit untuk takut akan intimidasi Rusia jika kita tahu mereka menyebut
pook! saat sedang buang angin. Ancaman Kim Jong-un akan jadi konyol ketika dia mengeluarkan
bbung! setelah makan banyak kacang di roti panggangnya.
Bukan hanya onomatopoeia yang disuguhkan dalam buku Chapman, tapi juga suara konyol sehari-hari yang berasal dari keingintahuan orang dewasa. Suara hantu
boo menjadi suara
hou yang manis di Perancis, suara
poo yang lucu di Polandia, dan suara menakutkan
kekeke di Jepang.
Popularitas istilah LOL mungkin sudah pudar, tapi singkatan lucu dalam bahasa pesan teks tersebut memiliki beberapa terjemahan menarik, misalnya
wkwkwk di Indonesia,
hhhh di Korea,
rsrsrs di Portugis,
ha3 di Malaysia, dan
khkhka dalam bahasa Ibrani.
Tampaknya karya ilustrasi kreatif James Chapman dalam buku menariknya ini patut diapresiasi dengan tepukan tangan. Jadi mari kita melakukan
clap clap clap dalam bahasa Inggris,
prok prok prok untuk bahasa Indonesia,
stah stah stah untuk orang Arab,
plek plek plek untuk orang Portugis, dan ini yang paling menarik,
pachi pachi pachi untuk orang Jepang.
(win/utw)