'Jangan Memakaikan Anak Baju yang Memuat Namanya Sendiri'

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 08:51 WIB
Psikolog anak dan keluarga Anna Surti mengatakan jangan sesekali memakaikan anak Anda pakaian yang memuat namanya sendiri. Mengapa demikian?
Ilustrasi (Stocksnap/Leeroy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ibu pasti ingin anaknya terlihat berbeda dengan orang lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah membuat baju untuk anak yang bertuliskan namanya besar-besar.

Mungkin, sekilas hal ini terdengar manis dan terlihat menggemaskan. Tapi, sadarkah Anda jika keputusan ini mengundang bahaya?

Psikolog anak dan keluarga Anna Surti mengatakan jangan sesekali memakaikan anak Anda pakaian yang memuat namanya sendiri. Hal ini akan membuka peluang para penculik dalam melancarkan aksinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak itu lebih tertarik pada orang yang memanggil namanya," kata Anna saat ditemui usai kelas parenting di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (3/9).

Ketika seorang anak yang sedang terpisah dengan orang tuanya, lantas ada orang asing lain yang memanggil namanya begitu saja, anak itu pun bisa dengan mudah mau menuruti ajakan orang asing tersebut. Anna menjelaskan, ketika ada orang yang memanggil nama seorang anak, anak itu seolah merasa dekat.

Apalagi jika orang asing itu mengaku mengenal orang tua si anak. Bisa jadi anak tidak menarih curiga sedikitpun.

"Berhati-hatilah ketika memajang nama anak, kalau ditampilkan begitu saja dan tidak mengetahui risikonya itu bisa membahayakan," ujar Anna.

Tidak hanya soal penyertaan nama di pakaian si kecil atau di tas dan barang-barang lain kepunyaannya, stiker ‘Happy Family’ yang biasanya terpasang di mobil pun bisa jadi pemicu.
Stiker ‘Happy Family’ biasanya ditempel di beberapa tempat, salah satunya kaca mobil. Stiker itu biasanya berisikan informasi dasar tentang sebuah keluarga, dari jumlah anggota keluarga sampai ada juga yang memampang nama orang tua juga anak.

Anna menilai hal ini juga bisa memicu terjadinya kejahatan. Tak terkecuali penculikan anak. Nama anak juga orang tua yang terpampang dalam stiker itu membuat penculik mudah membawa pergi anak-anak.

"Sebaiknya tidak memperlihatkan namanya di tempat umum. Kesannya memang lucu, tapi itu bisa membahayakan anaknya," kata Anna.

Ia juga mengimbau agar para orang tua tidak mengunggah hal-hal yang berbau pribadi di media sosial, seperti akta kelahiran, paspor anak, dan barang-barang lainnya yang memuat identitas.

Orang tua harus bisa memilih mana informasi yang bisa dibagikan ke publik melalui media sosial, mana yang harus dijaga karena merupakan kerahasiaan.

"Untuk menjaga anak cara praktisnya adalah tidak begitu saja mengunggah semua informasi di media sosial. Selfie atau welfie pun harus dijaga, bukan disebar," kata Anna menyarankan.



(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER