Memahami Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2015 17:01 WIB
Sama-sama terasa sakit dan membuat tak nyaman, ternyata ada perbedaan mendasar antara rasa nyeri akut dan nyeri kronis.
Ilustrasi nyeri punggung. (Thinkstock/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang belum memahami perbedaan antara nyeri akut dan nyeri kronis. Kebanyakan orang menganggap istilah ini sama-sama merujuk pada tingkat kesakitan yang dirasakan ketika nyeri melanda.

Padahal, menurut dokter spesialis anestesi kedua jenis nyeri itu sungguh berbeda. Bahkan, tidak mencerminkan tingkat kesakitan yang sama.

"Nyeri akut adalah nyeri yang baru. Yang disebut akut atau kronis hanya bicara tentang rentang waktu," kata dokter spesialis anestesi Dwi Pantja saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantja menjelaskan, biasanya yang disebut penyakit akut adalah penyakit yang waktunya singkat atau timbul secara mendadak. Sementara penyakit kronis merupakan penyakit yang sudah berlangsung lama.

Lebih lanjut Pantja mengatakan, nyeri kronis merupakan nyeri yang menetap dan tidak pernah benar-benar hilang. Nyeri kronis juga biasanya sudah mengganggu saraf sehingga saraf akan menjadi kebih sensitif dari sebelumnya.

Hal ini menyebabkan penanganan antara nyeri akut dan kronis berbeda. Untuk itu, jangan sampai salah kaprah tentang kedua perbedaan ini. Sebab, pengobatannya pun berbeda.

"Pengobatannya beda, kalau nyeri kronis mengubah yang sensitif, menjadi tidak sensitif lagi karena sudah ada kerusakan pada sarafnya," ujar Pantja.

Jadi, jangan sampai salah kaprah mengartikan nyeri akut dan nyeri kronis. Pengertian akut dan kronis tersebut juga berlaku untuk penyakit lainnya, seperti penyakit jantung akut dan penyakit jantung kronis.

"Apakah ada hubungan dengan tingkat keparahan? Tidak? Nyeri akut dan kronis nyeri levelnya keparahannya juga bisa sama," kata Pantja.

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER