Jakarta, CNN Indonesia -- Australia menjadi salah satu negara yang memberikan banyak dukungan dalam
event modest fashion, Indonesia International Islamic Fashion and Products (IIIFP) 2015 yang digelar untuk pertama kalinya . Tak tanggung-tanggung, Negeri Kangguru itu mengirimkan empat desainer modest fesyen sekaligus untuk mengikuti ajang ini.
Keempat desainer itu adalah Amalina Aman, Eisha Saleh, Hanadi Chehab, dan Howayda Moussa. CNN Indonesia berkesempatan mewawancarai dua dari empat desainer yang akan menampilkan koleksinya di Indonesia besok, Kamis (10/9). Mereka adalah Amalina Aman dan Eisha Saleh.
Amalina Aman, desainer muda dari Australia akan menampilkan 12 koleksi busananya pada IIIFP 2015, besok. Ia akan membawa koleksi busana bergaya bohemian yang merupakan gaya andalannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema koleksi yang akan diusung adalah Gypsy Wanderer. Ia akan menampilkan celana, cape, innerwear, kemeja, rok, sampai ke aksesori seperti topi juga hijab dengan gaya bohemian dan gypsy.
"Saya memproduksi semuanya. Ada yang
ready to wear ada juga untuk busana malam," kata Amalina kepada CNN Indonesia saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Selasa (8/9).
Untuk busana yang akan ia tampilkan besok, Amalina menggunakan warna-warna yang lembut seperti putih, cokelat, cream, dan
light peach. Sementara untuk bahan, ia menggunakan lycra, sifon, maupun cotton jersey.
"Saya memang sengaja memilih bahan-bahan yang dingin dan sejuk untuk modest fashion," kata Amalina.
Perempuan yang memulai bisnis fesyennya sejak tahun 2004 itu mengaku terinspirasi dari gaya di tahun 1970-an. Katanya, di era itu pakaian yang diproduksi sangat sopan, sesuai dengan karakteristik modest fashion.
"Saya suka modelnya yang sangat flowing dan tidak ngepas di badan. Sangat nyaman," ujar dia.
Berbeda dengan Amalina, Eisha Saleh akan membawa 14 koleksi busananya untuk ditampilkan dalam ajang IIIFP 2015. Mengusung tema Effervescent, Eisha akan menampilkan busana muslim bergaya minimalis di panggung Indonesia.
 Eisha Saleh, desainer busana muslim asal Australia yang akan tampil dalam gelaranIndonesia International Islamic Fashion and Products (IIIFP) 2015. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
"Untuk koleksi ini saya hanya mendesain baju-bajunya. Tidak dengan aksesorinya," kata Eisha.
Untuk jenis pakaian, Eisha mendesain celana, coat, dress, kaftan, dan jaket. Semua busananya memiliki potongan dan garis yang sederhana namun tetap memiliki detail.
"Kadang saya tambahkan detail printing, tuck, folding, tapi hasilnya tetap minimalis," ujarnya.
Dari segi warna, Eisha cenderung lebih menyukai penggunaan warna netral. Biru tua, hitam, dan putih adalah warna yang sering ia gunakan dalam busananya. Tapi untuk musim tertentu ia juga menggunakan warna lainnya, seperti pink dan copper.
Dari segi bahan, Eisha mengaku menggunakan bahan linen dan sutra. Soalnya, kedua bahan tersebut bisa membuat busana yang ia buat menjadi sangat nyaman.
"Bahan itu bisa membuat pemakainya tetap merasa dingin dan sejuk. Sehingga busananya nyaman dipakai dan tidak membentuk tubuh," kata pemilik Brand Baraka Women itu.
Amalina dan Eisha hanyalah dua dari beberapa desainer mancanegara yang akan meramaikan IIIFP 2015. Selain dari Australia, desainer dan merek busana muslim mancanegara lain yang ikut berpartisipasi dalam IIIFP 2015 adalah Yan's Creation dan Sharose dari Malaysia, dan Hikmat Ahmed Salih dari Timur Tengah.
Ada juga 60 desainer dari dalam negeri yang turut serta dalam IIIFP 2015. Di antaranya adalah Dian Pelangi, Jeny Thajahyawati, Ade Listiani, Itang Yunasz, Ghea Panggabean, Tuty Adib, Errin Ugaru, Tuty Cholid, Ollyn Sulam Bukittinggi, dan Zainal Songket.
IIIFP 2015 digelar mulai Rabu (9/9) sampai Minggu (13/9) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
(mer)