Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ibu menderita amnesia, dia terbangun setiap hari dan percaya bahwa hari itu adalah tanggal 15 Oktober 2014.
Nikki Pegram (28) tergelincir di luar Rumah Sakit Kettering di tanggal tersebut. Kepalanya terbentur di tiang besi ketika dia sedang menunggu jemputan usai melakukan operasi lutut. Benturan kepala itu menyebabkan Nikki tak sadarkan diri selama dua jam. Ketika terbangun dia tak mampu menciptakan kenangan baru.
Ibu satu orang anak itu mengalami anterograde amnesia (kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen). Dan kini, dia meletakkan notebook di tempat tidurnya agar selalu mengingatkan dia tentang tanggal sebenarnya, dan apa yang terjadi pada dirinya. Mantan manajer pub itu mengandalkan tunjangan cacat dari Department for Work and Pensions (DWP) di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarganya kini menghadapi kehancuran finansial karena Nikki tidak punya pilihan lain selain belajar menjalani hidup karena dia tidak dapat kembali bekerja. “Setiap pagi ketika bangun saya tidak tahu jika sekarang sudah 2015.”
“Saya adalah versi nyata Drew Barrymore di
50 First Dates, tapi amnesia tidak semenyenangkan dan selucu sebagaimana yang tampak di film.” Nikki merindukan Natal, liburan keluarga, bahkan ulang tahunnya sendiri sebab dia tidak ingat apa-apa setelah kecelakaan tersebut.
Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebabnya bisa berupa organik atau fungsional. Penyebab organik bisa berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif atau obat penenang), bisa juga disebabkan oleh operasi transplantasi sumsum tulang belakang. Sementara itu, penyebab fungsional adalah faktor psikologis.
Dampak amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Menyebabkan penderita akan selalu terbayang peristiwa yang telah terjadi.
Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences melaporkan, amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan.
Itu terjadi karena orang normal yang membayangkan masa depan akan membayangkan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi.
(win/mer)