Pola Makan Buruk Penyebab Kematian Dini Terbesar di Dunia

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 06:36 WIB
21 persen kematian global dapat dikaitkan dengan pola makan yang tinggi daging merah dan minuman manis, kurang asupan buah, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Ilustrasi makanan cepat saji. (Thinkstock/wildpixel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian memperingatkan, pola makan buruk merupakan penyumbang kematian dini terbesar di seluruh dunia. Para ahli mengatakan, 21 persen kematian global dapat dikaitkan dengan pola makan yang tinggi daging merah dan minuman manis, kurang asupan buah, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Makanan tak sehat berkontribusi terhadap kematian tertinggi di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyakit pemicu, di antaranya penyakit jantung, stroke, dan diabetes.  Risiko tertinggi penyebab kematian dini laki-laki dan perempuan adalah tekanan darah tinggi, merokok, indeks massa tubuh tinggi, dan kadar gula darah yang tinggi, kata para peneliti.

Namun, kumulatif terbesar yang memengaruhi kesehatan berasal dari pola makan yang buruk, para ilmuwan memperingatkan. Tim peneliti melihat 14 faktor risiko pola makan, di antaranya adalah konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, susu, daging olahan, minuman manis, serat, kalsium, garam, makanan laut, dan berbagai jenis lemak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, tekanan darah tinggi adalah faktor risiko nomor satu penyebab kematian global, yang memberikan kontribusi pada sekitar 10,4 juta kematian. Dampaknya terhadap kematian tumbuh lebih dari 49 persen sejak 1990, dan meningkat lebih dramatis untuk laki-laki dibandingkan perempuan.

Tekanan darah tinggi pada perempuan tumbuh sekitar 39,9 persen, sementara untuk laki-laki berkisar 59 persen. Faktor-faktor risiko yang diteliti dalam penelitian ini berkontribusi terhadap total 30,8 juta kematian pada 2013, naik seperlima dari 25,1 juta kematian pada 1990.

“Ada potensi besar meningkatkan kesehatan yakni dengan menghindari risiko tertentu dari perilaku merokok dan pola makan buruk serta mencegah risiko lingkunganm seperti polusi udara,” kata Christopher Murray, direktur Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME).

Penelitian yang dipimpin oleh IHME dan diterbitkan dalam jurnal Lancet melihat 79 faktor risiko menggunakan data dari 108 negara. Data tersebut berasal dari tahun 1990 sampai 2013. Para peneliti menganalisis faktor risiko yang berkontribusi terhadap 30,8 juta kematian pada 2013, naik seperlima dari 25,1 juta kematian pada 1990.

Faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian telah berubah secara signifikan sejak 1990, kata para peneliti.

Masa kecil kekurangan gizi dan sumber air yang tidak aman telah  turun dari sepuluh besar daftar penyebab kematian global. Sementara itu, kolesterol tinggi dan penggunaan alkohol menjadi kontributor utama kesehatan buruk. Penyebab kematian pun sangat bervariasi antara laki-laki dan perempuan.

Merokok merupakan masalah yang lebih besar untuk laki-laki, menduduki posisi kedua penyebab sekitar 4,4 juta kematian di dunia. Sementara, bagi perempuan, merokok adalah risiko nomor enam kematian dini, yang berkontribusi untuk 1,4 juta kematian.

Sepuluh faktor risiko penyebab kematian tertinggi di dunia

Penyebab kematian tertinggi secara global untuk laki-laki dan perempuan pada 2013 adalah:

1. Tekanan darah tinggi
2. Merokok
3. Indeks massa tubuh yang tinggi
4. Tingkat kadar gula yang tinggi
5. Pola makan tinggi garam
6. Pola makan rendah asupan buah-buahan
7. Polusi udara lingkungan
8. Polusi udara rumah tangga
9. Kolesterol tinggi
10. Alkohol

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER