Teknologi Tidak Bikin Pelajar Lebih Pintar

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 14:50 WIB
Penelitian terbaru menyimpulkan penggunaan teknologi seperti gadget tak membuat anak-anak jadi lebih cerdas.
Ilustrasi anak main gadget. (Thinkstock/Mypurgatoryyears)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anda pasti berfikir bahwa teknologi dapat membantu sistem pembelajaran bagi anak-anak, namun, sebuah studi menyatakan bahwa teknologi terbukti tidak meningkatkan nilai akademik dan prestasi pelajar.

Hampir tiga seperempat pelajar di negara-negara dunia menggunakan komputer di sekolah. Akan tetapi, Organisasi Internasional untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), menyatakan bahwa teknologi tidak memberikan dampak signifikan terhadap nilai akademik pelajar.

Sebaliknya, sekolah-sekolah di Asia, di mana ponsel pintar dan komputer memainkan bagian penting kehidupan sehari-hari, malah menunjukkan tingkat pemakaian teknologi yang rendah di dalam kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Korea Selatan, para pelajar menggunakan komputer rata-rata hanya 9 menit, sedangkan di Hong Kong 11 menit. Jumlah itu terhitung rendah dibandingkan di Australia yang menghabiskan waktu 58 menit, 42 menit di Yunani dan 39 menit di Swedia dalam menggunakan komputer.

"Di mana komputer digunakan di kelas-kelas, dampaknya terhadap kinerja pelajar akan berbeda-beda," kata Direktur Pendidikan OECD, Andreas Schleicher.

"Pelajar yang lebih sering menggunakan komputer malah menunjukkan hasil buruk pada hasil belajarnya, bahkan setelah memperhitungkan latar belakang dan demografinya," katanya menambahkan.

Laporan studi ini mengukur dampak dari teknologi yang digunakan di sekolah pada hasil tes secara internasional.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa sistem pendidikan yang mengandalkan teknologi, tidak memperlihatkan "peningkatan yang nyata" pada pelajaran seperti membaca, matematika atau sains.

OECD lebih lanjut mendesak para guru di sekolah-sekolah untuk merubah teknologi menjadi alat yang lebih kuat di dalam kelas dan mengembangkan perangkat lunak yang lebih canggih untuk eksperimen dan melakukan simulasi, seperti media sosial dan permainan. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER