Jakarta, CNN Indonesia -- Gadget atau gawai sebenarnya memiliki peran penting di dalam masa pembelajaran anak. Namun, ada masanya orang tua harus membatasi pemakaian gadget dan menghindari penggunaan gadget di dekat anak-anaknya, karena dapat memberikan efek buruk terhadap mereka.
"Kurang-kurangi main gadget di dekat anak. Nanti dia lihat kita main, terus dia mau minta main juga," ujar Vera Itabiliana Hadiwidjojo, ahli psikolog anak, saat ditemui di konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/9).
Pasalnya, dengan bermain gadget di dekat anak, mereka akan tertarik untuk terus-menerus mencari tahu tentang gadget. Yang ditakutkan, anak akan menggantungkan masa pembelajarannya dengan gadget.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Vera menambahkan, jika sang anak terus-terusan main gadget, mereka hanya akan mendapatkan pembelajaran kognitifnya saja, dan cenderung tidak aktif mengeksplor pembelajaran yang lainnya.
"Berbeda dengan anak yang aktif belajar tanpa gadget. Tidak hanya kognitif, namun sensor dan motoriknya pun akan ikut terlatih," kata ahli psikolog anak itu menegaskan.
Vera menyarankan, sebaiknya anak di bawah umur dua tahun tidak bersentuhan dengan gadget, karena akan mengganggu perkembangan sel otaknya
"Anak umur dua tahun ke bawah kan sel otaknya lagi berkembang banget, makanya jangan dikasih main gadget terus," ucapnya.
Ia menuturkan, anak umur 2 tahun, sebaiknya diberikan pembelajaran dan stimulasi yang variatif.
Vera lebih lanjut menyarankan, agar meningkatkan masa pembelajaran anak dengan mainan tradisional, yakni mainan yang membuat si anak bergerak serta tidak berdiam diri, sama seperti ketika mereka bermain gadget.
Hal itu akan membuat aktif si anak dan menjadi tidak pasif.
"Anak-anak belum tahu kapan mereka harus setop dan kapan mereka harus bermain gadget, sebaiknya anak umur 2 tahun ke bawah dihindari dari gadget lah."
(mer)