Pria Kekar yang Latih Korban 'Bullying' untuk Melawan

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 11:58 WIB
Seorang pria pelatih kebugaran pribadi merasa resah, banyak orang yang tak suka bullying tapi tidak banyak melakukan tindakan.
Ilustrasi latihan di gym (Thinkstock/LUNAMARINA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tindakan bullying lingkungan pergaulan anak-anak dan remaja bisa sangat menyebalkan. Ryan Spiteri, seorang personal trainer atau pelatih kebugaran pribadi dari Detroit termasuk yang terusik dengan hal itu.

Sejak beberapa waktu lalu pria bertubuh kekar itu yang bekerja di pusat kebugaran Garage Muscle di Madison Heights, Michigan ini mencanangkan misi pribadi.

Dia ingin memberi keterampilan pada anak-anak yang jadi korban bullying untuk bisa membela diri. Namun tak mesti dengan tinju mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang dilakukan Spiteri? Dia membuat program khusus untuk anak-anak di sekitar lingkungannya sebuah latihan untuk kepercayaan diri, dan membangun citra diri yang baik untuk melawan bullying.

“Ya memang mudah saja mengatakan ‘kita harus melakukan sesuatu’,” kata Spiteri pada Today tentang para korban bullying ini. “ Tapi faktanya   tak banyak orang yang benar-benar  maju dan melakukan sesuatu.”

Maka Spiteri, ayah dari tiga orang anak, yang mengatakan sering melerai perkelahian antar remaja di kota itu, akhirnya melakukan sesuatu. Dia mengumpulkane beberapa anak yang menjadi korban bullying lalu melatih mereka.

Reid Wilson (13) tahun sudah mengikuti program Spiteri selama tiga bulan. Wilson mengikutu kelas selama 60 menit tiap sesi yang difokuskan pada pembentukan tubuh dan citra dirinya.

“Saya tak punya banyak teman di sekolah, yah, sebenarnya saya punya banyak teman tapi saya baru saja datang ke sini, dan saya merasa lebih baik tiap selesai latihan,” kata Wilson. “Ini bukan tentang yang orang katakan, tapi bagaimana yang saya rasakan.”

Para siswa Spiteri merasa lebih percaya diri karena kini bisa merasa lebih kuat, punya perasaan yang lebih positif dan bahagia. “Saya merasa bisa jadi diri sendiri.  Saya merasa setara dengan orang lain,” kata Victoria Fuller siswa Spiteri yang lain.   

Perkara bullying memang seperti gunung es. Tak banyak yang terungkap meski sebenarnya sering terjadi. Di Amerika saya tiap satu dari lima pelajar dilaporkan pernah mengalami hal ini di sekolah. Utamanya di sekolah menengan menurut data dari Centers for Disease Control.

Sekitar 84 persen dari para pelajar mengatakan pernah dipanggil dengan sebutan yang merendahkan dan diledek karena berat badan berlebih saat olahraga.

Spiteri menyebut programnya bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak untuk melawan semua serangan itu.

“Mereka sedang memperbaiki hidup mereka di masa depan dan bahkan kini mereka tak mengetahuinya,” kata Spiteri tentang latihan yang diberikannya.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER