Kenapa Kita Harus Tidur Saat Sakit?

Utami Widowati | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 23:16 WIB
Tubuh kita punya ingatan tersendiri terhadap beberapa jenis penyakit yang pernah menyerangnya. Berikut penjelasan lebih dalam soal kaitan sakit dengan tidur.
Saat sakit, tidur seharusnya jadi resep utama juga untuk sembuh. (Thinkstock/pojoslaw)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat sakit atau badan mulai terasa tidak nyaman seringkali yang paling dibutuhkan adalah tidur yang berkualitas. Bahkan tak jarang dari obat-obat yang diresepkan dokter, ditambahkan obat yang bisa membuat Anda lebih cepat terlelap.

Pertanyaannya adalah apa hubungan antara penyembuhan penyakit dan tidur? Benar, jika disebut dengan tidur yang baik daya tahan tubuh akan meningkat. Tapi ada yang lebih dalam dari itu.

Mengutip dari jurnal Trends in Neuroscience, disebut bahwa misteri hubungan tidur dan kesembuhan dari penyakit itu akhirnya terungkap. Intinya ada dalam memori tubuh kita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tubuh kita punya ingatan tersendiri terhadap beberapa jenis penyakit yang pernah menyerangnya.

Lalu ketika tidur, khususnya saat tidur yang berkualitas baik, para penulis di jurnal tersebut percaya otak dan tubuh akan bekerja lebih baik untuk mengingat patogen atau kuman yang menyerang tubuh.

Begitu otak dan tubuh ‘mengenali’ jenis kuman, patogen tubuh akan membangkitkan daya tahan yang cocok untuk kuman tersebut dan melawannya.  

Jadi, “Mengapa kita harus tidur?” tanya Jan Bornm ahli saraf fari University of Tubingen dan penulis senior di jurnal tersebut. “Karena kita perlu membangkitkan memori yang terpendam dalam domain psikologikal dan juga domain daya tahan tubuh akan imunitas.”

Dari sejumlah penelitian tentang kesehatan tidur, para peneliti sudah tahu bahwa saat kita tidur dalam, otak akan mengkode ulang memori dari pengalaman-pengalaman yang kita jalani.

 Dalam bagian tidur normal ini, otak akan menyimpan dan memperbaharui informasi. Tapi hanya saat tidur sehat yang berkualitas saja hal itu bisa terjadi.

Born berspekulasi bahwa metode yang sama pada otak juga terjadi pada sistem daya tahan tubuh.

Saat menguji ulang penelitian yang sudah ada, Born mencatat bahwa respon daya tahan tubuh membaik saat orang mendapatkan kualitas tidur yang sehat.
 
Dari studi tahun 2011, Born yang juga ikut serta dalam penelitian itu melihat bagaimana vaksin bisa mempengaruhi tidur seseorang.

Dalam penelitian itu, para ilmuwan memberikan vaksin Hepatitis A kepada 27 partisipan dan membuat separuh dari mereka mereka terjaga pada separuh malam.

Hasilnya ternyata, pada mereka yang tidak mendapatkan tidur yang berkualitas setelah vaksinasi, daya tahan tubuh mereka berkurang dalam waktu satu tahun. Sehingga mereka jadi rentan pula terhadap penyakit tersebut.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER