Ilmuwan Temukan Gen yang Lindungi Anak Afrika dari Malaria

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 10:28 WIB
Ada variasi gen tertentu yang melindungi sebagian anak-anak di Afrika tidak terkena malaria berat.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi variasi genetik tertentu yang melindungi beberapa anak Afrika dari penyakit malaria berat. (CNN Indonesia internet/ Pixabay/skeeze)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ilmuwan telah mengidentifikasi variasi genetik tertentu yang melindungi beberapa anak Afrika dari penyakit malaria berat. Mereka mengatakan bahwa penemuan mereka ini semakin menggencarkan perang melawan penyakit yang membunuh sekitar setengah juta anak per tahun itu.

Dalam sebuah penelitian besar, para peneliti mengatakan, mengidentifikasi variasi DNA di lokasi tertentu, atau lokus, pada gen dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa anak-anak mengembangkan malaria berat sementara yang lain tidak pada masyarakat di mana orang terus menerus terkena nyamuk.

Dalam beberapa kasus, kata para peneliti, memiliki variasi genetik tertentu dapat membagi risiko anak mengembangkan penyakit yang mengancam jiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami sekarang dapat mengatakan, dengan tegas, bahwa variasi genetik di daerah ini memberikan perlindungan yang kuat terhadap malaria berat, sehingga membuat perbedaan apakah anak dapat bertahan hidup atau meninggal,” kata Dominic Kwiatkowski, profesor di Wellcome Trust's Sanger Institute dan Pusat Genetika Manusia, serta salah satu penulis utama proyek ini.

Dikutip dari Reuters, penelitian ini dikerjakan oleh MalariaGEN, jaringan internasional ilmuwan di seluruh Afrika, Asia, dan wilayah endemis malaria lainnya, yang sebagian besar didanai oleh Wellcome Trust. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), Malaria membunuh sekitar 584 ribu orang pada 2013. Sekitar 90 persen korbannya adalah anak-anak balita di sub-Sahara Afrika.

Untuk studi ini, para peneliti menganalisis data dari beberapa wilayah di Afrika, misalnya Burkina Faso, Kamerun, Ghana, Kenya, Malawi, Mali, Gambia, dan Tanzania. Mereka membandingkan DNA dari sekitar 5.633 anak-anak dengan malaria berat dengan DNA dari 5.919 anak-anak tanpa malaria berat. Mereka kemudian meniru temuan kunci mereka pada lebih dari 14 ribu anak.

Para peneliti menjelaskan dalam jurnal Nature bahwa lokus baru yang diidentifikasi dekat dengan sekelompok gen dengan kode protein glycophorins. Protein ini dapat menyerang parasit malaria dalam sel darah merah.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER