Jakarta, CNN Indonesia -- Menyambut hari batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, banyak baju-baju batik yang bermunculan di dalam negeri dan mulai menunjukkan keindahannya.
Salah satu jenis batik yang menarik dibahas adalah batik Gentongan asal Madura, Jawa Timur. Terdapat cerita menarik di balik pembuatan batik asal pulau yang terletak di timur Surabaya itu.
"Batik gentongan itu dibuatnya dalam gentong tua," kata Zainul, salah seorang karyawan di perusahaan batik Madura, kepada CNN Indonesia, Jakarta, Kamis (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak main-main, usia dari gentong tersebut, menurut Zainul, dapat mencapai tiga abad.
Batik Gentongan sendiri memiliki ciri khas, yakni motif pesisir dan warna merah yang melambangkan keberanian.
"Batik gentongan tidak memakai bahan pewarna kimia, kita selalu pake pewarna alami, misalkan dari sayuran cabe," tambahnya.
Proses pembuatan batik Gentongan cukup memakan waktu yang lama, Zainul menjelaskan bahwa waktu yang harus ditempuh dalam membuat batik itu dapat mencapai satu tahun lamanya.
"Paling cepat kalau mau buat gentongan ya tujuh sampai delapan bulan, paling lama satu tahun," tutur dia.
Selain itu, bahan yang digunakan dalam membuat Gentongan berasal dari katun Jepang.
Batik asal Madura ini menggunakan alat canting berukuran kecil, yang membuat motifnya susah digambar dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta batik.
Setelah digambar, katun itu akan direndam dalam gentong tua selama delapan hingga satu tahun. Setiap harinya, katun itu digosok sampai menunjukkan warna indah dan alaminya.
Terdapat satu hal yang paling menarik dalam proses pembuatan batik Gentongan ini. Zainul mengatakan bahwa ada unsur '
magic' yang dapat memengaruhi warna dari batik itu.
"Jadi kalau pengrajin batiknya lagi
galau, ya warnanya akan gelap, menggambarkan perasaan yang sedang ia rasakan," dia menceritakan.
Harga dari batik Gentongan dapat mencapai Rp15 juta, karena proses dan pembuatannya memakan waktu yang lama, serta tidak mudah memunculkan warna alaminya itu.
Zainul pun mengakui, batik Gentongan ini sudah sampai ke negara seperti Meksiko, Thailand, dan Jepang. Masyarakatnya pun antusias dengan kekayaan budaya asal Indonesia itu.
(win/utw)