Jakarta, CNN Indonesia -- Di Indonesia kopi bisa dinikmati kapan saja. Pagi, siang, sore, malam, tak ada batasan waktu untuk menyesap secangkir kopi nikmat.
Lain halnya dengan kebiasaan di Italia. Negara asal espresso itu punya jam-jam tertentu untuk menikmati kopi.
Seorang eksportir kopi dari Italia bernama Giuseppe Trovato menceritakan budaya minum kopi yang berbeda dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pagi hari sekitar pukul 07.00-08.30 biasanya mereka menyesap cappuccino sedangkan pada siang hari mereka menikmati espresso.
"Cappucinno tidak pernah dinikmati setelah pukul 10 pagi. Cappuccino biasanya dinikmati pada pagi hari dengan croissant," kata Giuseppe saat ditemui di kawasan Sudirman dalam peringatan International Coffee Day, Selasa (27/9).
Setelah itu, minum kopi baru dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11.00 dan setelah makan siang. Selain untuk melancarkan pencernaan, kata Giuseppe, menyesap kopi di siang hari juga bisa merangsang aktivitas otak.
"Ada beberapa orang juga yang mengonsumsi kopi di malam hari. Namun itu dengan tujuan untuk melancarkan pencernaan. Konsumsi kopi di malam hari biasanya membuat susah tidur karena pencernaan masih bekerja," ujar Giuseppe.
Minum kopi di Italia juga tidak seperti di Indonesia yang sambil dilakukan dengan duduk-duduk di sofa empuk sambil berbincang dengan kawan atau sembari menyelesaikan pekerjaan.
"Kami hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk membeli kopi. Pesan, lalu menunggu sebentar dan kami hanya membutuhkan lima menit untuk kembali lagi ke kantor," kata Giuseppe dengan logat Italianya yang kental.
Dengan kebiasaan itu, kondisi kedai kopi di Italia pun tidak sama dengan di Indonesia. Kata Giuseppe, di Italia kedai kopi hanya memiliki sedikit tempat duduk dan memiliki
counter yang panjang untuk pelanggannya. Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa Starbuck tidak ada di Italia.
"Kebiasaan minum kopi kami tidak cocok dengan Starbuck yang memiliki suasana yang nyaman, dengan minuman dan camilan dengan tampilan yang menarik, dan free wifi. Tapi reputasi kopi yang kami miliki sangat baik," kata dia.
Satu hal lagi yang membedakan Italia dan Indonesia dalam hal kopi adalah baristanya.
Giuseppe mengatakan Barista di Indonesia justru mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan barista di Italia.
Barista di Italia cenderung berkerja dengan cepat. Maklum, pembeli saja hanya perlu waktu tiga menit untuk menyeruput pahitnya kopi. Tapi di Indonesia, kata Giuseppe, baristanya bekerja dengan sangat hati-hati.
"Di Indonesia para barista menyiapkan kopi pelan-pelan dan sesempurna mungkin. Mereka juga sempat membersihkan alat-alatnya. Kalau itu dilakukan barista di Italia, mereka akan akan dipecat," ujarnya.
(utw/utw)