Gangguan Langka, Seorang Gadis Bersin 12 Ribu Kali Sehari

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 17:06 WIB
Seorang anak mengalami bersin tanpa henti yang diduga akibat tic atau gerakan tak terkendali dan tak disadari yang dilakukan seseorang.
Ilustrasi bersin. (Getty images/ Thinkstock/Wavebreakmedia Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga minggu lalu Katelyn Thornley mulai bersin-bersin, dan sejak itu dia tidak pernah berhenti bersin.

Gadis berusia 12 tahun tersebut bersin sampai 12 kali setiap menit dan setiap bersin terus-menerus dalam ledakan bernada tinggi.

Dalam satu hari, ledakan bersin itu bisa terjadi sekitar 12 ribu kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laman harian Dailymail melaporkan setidaknya sudah enam orang dokter yang dikunjungi, semuanya kebingungan dan tidak dapat menjelaskan pemicu kondisi aneh tersebut.

Semua kondisi khas yang menyebabkan bersin biasa, misalnya virus, pilek, dan alergi, sudah dikesampingkan. Satu-satunya  waktu santai yang dirasakan oleh siswi kelas tujuh dari Angleton, Texas ini adalah pada saat tidur di penghujung hari yang melelahkan.

Katelyn mengatakan, “Saya terus-menerus merasa sakit di perut, kaki, dan saya hampir tidak bisa makan.” 

Bersekolah pun sulit. Sebab, teman-teman sekelas kerap membuat kondisi Katelyn sebagai bahan tertawaaan.

Dia mengatakan, “Kadang saya berharap bisa meninggalkan tubuh saya sementara, sehingga saya bisa menyaksikan tubuh saya sendiri tidur dan dalam keadaan damai. Sebab, meskipun hanya dalam mimpi, saya juga bersin.”

“Saya tidak peduli apa yang mereka lakukan. Saya hanya ingin ini berhenti.”

Salah satu penjelasannya adalah, Katelyn mengalami gangguan tic, kondisi yang mirip dengan sindrom Tourette. Mered Parnes, ahli saraf dari Rumah Sakit Anak Texas, yang memeriksa kondisi Katelyn mengatakan, “Salah satu kemungkinannya, kondisi ini terlihat seperti tic.”

Ada dua jenis gangguan tic,  gerakan pendek yang tiba-tiba yang dikenal sebagai tic motorik, dan suara yang diucapkan, dikenal juga sebagai tic vokal, menurut laman kesehatan WebMD.

Kedua kondisi tersebut terjadi tiba-tiba di tengah-tengah perilaku normal. Gangguan tic juga sering berulang dengan rangkaian panjang gerakan atau suara tic yang sama.

Misalnya, seseorang dengan gangguan tic mungkin mengedipkan mata atau kedutan di hidung berulang kali.

Tic kerap diklasifikasikan sebagai gerakan tak terkendali yang dilakukan tanpa disadari, artinya seseorang bisa menekan gangguan tic mereka selama beberapa waktu.

Namun, mereka akan memiliki perasaan tidak nyaman, dan akan merasa lega jika telah melakukan gerakan tic tersebut.

Kendati orang-orang di segala usia bisa mengidap gangguan tic, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Para ilmuwan belum menentukan, apa yang menyebabkan gangguan tic. Namun, stres dan kurang tidur diduga berperan. (yoko sari)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER