Demi Lebih Sehat, Tak Cukup Hanya Berjalan 10 Ribu Langkah

Utami Widowati | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 05:57 WIB
Selama ini didengungkan pencinta olahraga bahwa jika ingin sehat maka setidaknya orang melangkah 10 ribu langkah dalam sehari.
Ilustrasi berjalan kaki. (morgueFile/jzlomek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini didengungkan pencinta olahraga bahwa jika ingin sehat maka setidaknya orang melangkah 10 ribu langkah dalam sehari.

Dengan klaim ini lalu muncullah berbagai produk pedometer yang semakin lama semakin canggih.

Tapi tahukah Anda, ternyata 10 ribu langkah demi kesehatan itu cuma mitos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Today, menurut Walter R. Thompson,  professor kinesiologi dan kesehatan dari Georgia University, tak ada bukti ilmiah bahwa seseorang harus melangkah 10 ribu langkah perhari yang setara dengan 8 kilometer.

“Kegaduhan dan kepopuleran 10 ribu langkah itu muncul bersamaan dengan kemunculan pedometer,” kata Thompson.

Semua berawal dari 1965 saat Jepang memulai dan mempopulerkan 10 ribu langkah perhari oleh seorang pria bernama Y. Hatano. Dialah yang menciptakan versi paling awal dari pedometer yang disebutnya ‘manpo-kei’, yang kemudian di Inggris diterjemahkan menjadi  ’10 thousand steps meter’.

Sejak itulah ide 10 ribu langkah jadi standar bagaimana membuat orang jadi sehat. Namun Thompson mengatakan sebenarnya ukuran tersebut bukan standar emas dan tidak bisa berlaku untuk semua orang.  

Jika Anda ingin lebih fit, lebih banyak melangkah akan lebih baik. Bahkan lebih dari 8 kilometer jika Anda sanggup. “Jika tujuan Anda adalah untuk menurunkan berat badan, perlu lebih dari 10 ribu langkah,” kata Thompson.

“Dan mitos terbesarnya adalah bahwa jika untuk jadi fit dan menurunkan berat badan olahraga saja cukup. Orang lupa bahwa harus juga melakukan  penurunkan konsumsi kalori,” Thompson menambahkan.

Belum lagi faktanya sangat jarang orang modern yang bisa memenuhi kebutuhan 10 ribu langkah itu. “Orang Amerika rata-rata cuma 2.000-2.500 langkah perhari, itu sudah termasuk berjalan ke toilet beberapa kali,” kata Thompson.

Jika Anda ingin tahu sebenarnya berapa kebutuhan Anda untuk melangkah, tak perlu pedometer yang mahal. Thompson menyarankan hal ini, “Hitung langkah rata-rata Anda dalam sehari berapa dan jika Anda ingin menambahnya, naikkan  10-20 persen tiap pekannya,” kata Thompson.

Atau bisa juga mencoba saran lain dari Pusan Pengendalian Penyakit (CDC) ini, 2,5 jam latihan aerobik intensitas moderat seperti berjalan cepat. Atau 1 jam 15 menit latihan aerobik keras seperti joging. Atau campuran keduanya.  

Selingi dengan latihan kekuatan otot atau lebih dalam satu pekan, dengan memperhatikan otot-otot besar seperti lengan, pinggul, punggung, perut, dada, bahu dan lengan.

“Kalau saya, dari pada menggunakan elevtor saya lebih memilih berjalan di tangga menuju parkiran,” kata Thompson.

“Tapi semua ini kan lebih kepada persoalan motivasi saja dibanding hal lainnya.” Termasuk juga bukan seberapa canggih pedometer Anda.

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER