Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika berbicara tentang pusat kuliner global, nama Tokyo selalu mencuat. Ibu kota Jepang itu memiliki 226 restoran yang telah mendapatkan penghargaan tertinggi, Michelin Starred jauh meninggalkan pesaingnya, Paris yang hanya memiliki 94 restoran dengan penghargaan yang sama.
Kalau Anda pikir restoran yang mendapatkan penghargaan itu menawarkan sushi, teppanyaki, atau kaiseki, Anda mungkin keliru. Justru banyak restoran yang dipilih oleh Michelin merupakan restoran yang menawarkan masakan Eropa. Salah satunya adalah restoran Perancis.
Bukti kalau Tokyo benar-benar merajai kuliner global adalah dengan disematkannya penghargaan lain oleh majalah Saveur. Majalah tersebut melabeli Tokyo sebagai "World's best food city" atau kota dengan makanan terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekutif Chef dari Ritz Carlton Tokyo Thierry Marais mengatakan, restoran di Jepang sungguh menjaga kualitas dan konsistensi masakan mereka. Sebab, banyak restoran yang sengaja dibuat kecil dan melayaninya pun bisa lebih fokus lagi.
"Ada begitu banyak restoran di sini, banyak yang hanya dibuat kecil, dengan delapan atau 10 kursi. Restoran itu pun mengkhususkan diri dalam segala hal seperti sushi, teppan, tempura atau kaiseki," kata Marais seperti dikutip dari CNN.
"Ada konsistensi dan kualitas yang mereka jaga hari demi hari. Sementara restoran di Eropa memiliki tantangan lebih karena melayani 50 atau lebih pengunjung sekaligus, sehingga konsistensi menjadi lebih menantang," ujarnya.
Di sisi lain, pemilik salah satu dari empat restoran terbaik di dunia Central, Lima, Peru bernama Virgilio Martinez justru mengagumi keindahan lain dari makanan di Tokyo. Ia memberi apresiasi pada kerja chef yang begitu luar biasa baginya.
"Orang-orang begitu mengapresiasi produk-produk terbaik, dan Jepang punya itu semua. Sayuran yang disajikan begitu cantik. Teknik yang digunakan pun juga baik. Saya pernah pergi ke restoran dan melihat teknik mereka memisahkan daging ikan dari tulang," kata Martinez.
"Yang luar biasa adalah cara mereka menghormati tradisi dan mereka menyampaikan itu dengan baik kepada para pengunjung. Itulah sebabnya orang sangat bernafsu mengonsumsi karya mereka."
Pemilik restoran Ryozanpaku yang mendapatkan Michelin star sejak 2009 mengatakan salah satu penyebab Jepang bisa menjadi kota dengan makanan terbaik adalah berkat musim yang mereka miliki.
"Kami sangat beruntung memiliki bahan-bahan kelas dunia yang bisa kami dapatkan setiap musim semi, pana, gugur, dan musim salju. Menu kami pun berubah untuk menyesuaikan tiap musim," ujar Hashimoto.
Faktor chef pun juga memengaruhinya. Hashimoto mengungkapkan di Jepang chefnya rata-rata mempunyai pengalaman 30 tahun bahkan lebih dan mereka juga memiliki spesifikasi di satu tipe makanan.
"Kami juga memberikan sentuhan spesifik terhadap semua hidangan sehingga restoran dengan dua bintang dan tiga bintang dari Michelin pun bisa dibedakan dengan mudah," katanya.
(utw/utw)