Jakarta, CNN Indonesia -- Bayi yang lahir di musim panas lebih mungkin terlahir dengan berat lebih besar, tubuh lebih tinggi dan kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik saat dewasa, berdasarkan penelitian di Universitas Cambridge, seperti dilaporkan oleh laman
Independent.Para peneliti di Unit Epidemiologi Dewan Penelitian Medis (MRC) menyimpulkan bahwa ibu hamil yang lebih banyak mendapatkan sinar matahari adalah alasan perbedaan tersebut. Namun, mereka mengatakan bahwa pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan.
Lebih dari setengah juta orang terlibat dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heliyon. Publikasi tersebut memelajari pertumbuhan dan perkembangan laki-laki dan perempuan di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
John Perry, penulis utama penelitian yang juga seorang ilmuwan senior, mengatakan, “Ketika Anda dikandung dan dilahirkan secara acak, hal tersebut tidak dipengaruhi oleh kelas sosial, usia orang tua Anda, atau kesehatan mereka. Jadi, mencari pola kelahiran berdasarkan bulan adalah rancangan penelitian yang kuat untuk mengidentifikasi pengaruh lingkungan sebelum lahir.”
Studi sebelumnya melaporkan efek musim terhadap berat badan dan kesehatan bayi. Hal tersebut menyebabkan Perry dan timnya memelajari kecenderung tersebut lebih dalam, di waktu pubertas, yang merupakan hubungan penting antara kehidupan awal dan kesehatan di kemudian hari.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa bayi yang lahir pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, beratnya lebih besar saat lahir, dan lebih tinggi ketika dewasa.
Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa anak-anak perempuan yang lahir di musim panas mengalami pubertas belakangan, ini adalah indikasi kesehatan yang lebih baik saat dewasa.
“Ini adalah pertama kalinya waktu pubertas secara kuat dikaitkan dengan musim atau bulan kelahiran,” kata Perry.
“Kami terkejut dan senang melihat seberapa mirip pola tersebut untuk berat badan dan waktu pubertas.” Perry mengatakan, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa bulan kelahiran mempunyai efek terukur pada perkembangan dan kesehatan seseorang.
“Namun, masih banyak pekerjaan untuk memahami mekanisme di efek tersebut,” katanya melanjutkan.
Bayi yang lahir di bulan terdingin, Desember, Januari, dan Februari cenderung lebih ringan saat lahir, dan lebih pendek ketika dewasa, serta mengalami pubertas lebih awal. Para peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan dalam rahim menyebabkan perbedaan dalam kehidupan awal, juga sebelum kelahiran, dan masa perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa.
Penyebabnya adalah, efek paparan vitamin D yang lebih tinggi pada trimester kedua kehamilan. “Paparan vitamin D sangat penting, dan temuan kami mudah-mudahan mendorong penelitian lain untuk efek jangka panjang vitamin D di awal kehidupan terhadap waktu pubertas dan kesehatan.”
(win/les)