Desainer Indonesia yang berbasis di Sydney, Australia, ini menampilkan karyanya yang memiliki nilai lokal dan mengemasnya dengan tampilan yang sangat modern. Ia menggunakan tenun ikat Bali untuk koleksinya yang ia tampilkan di atas panggung Jakarta Fashion Week 2016.
"Saya terinspirasi dari pekerjaan tangan tradisional Indonesia yang berasal dari Bali, tepatnya di Desa Tenganan, yang dinamakan kain ikat. Bahannya dibuat dari tangan dan disulam dari tangan," kata Haryono. Menggunakan konsep yang sederhana dengan tailoring yang presisi dan potongan yang tegas, Haryono berinovasi dengan bahan yang ia gunakan.Dalam peragaan busananya di Dewi Fashion Knight, Haryono menggunakan warna-warna gelap seperti hitam dan biru tua. Kebanyakan ia membuat dress dengan dengan berbagai model. Selain tenun, Haryono juga menggunakan bahan katun dan sutra dalam pakaiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada beberapa bagian ia menambahkan bahan seperti chiffon pada dress tanpa lengan yang bagian bawahnya sipotong asimetris dan memiliki layering. Ada juga kemeja lengan panjang dengan kerah kecil yang berdiri yang memperlihatkan sedikit bagian belahan dada sampai ke perut.
Ia memadukannya dengan rok mini yang menggunakan dua bahan berbeda, bagian depan seperti kain tenun ikat yang dimaksud Haryono, dan bagian belakang bahan berwarna hitam polos.
Tampilan busana Haryono yang elegan ia perkuat dengan tatanan rambut yang rapi dan pemakaian sepatu high heels berwarna emas yang membiaskan warna pelangi.