Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Manusia Tidur?

Utami Widowati | CNN Indonesia
Minggu, 01 Nov 2015 22:43 WIB
Jangan sepelekan tidur. Meski manfaaat besarnya untuk kesehatan sering dilupakan hingga manusia rela kehilangan waktu tidur demi kesibukan.
Ilustrasi tidur. (Thinkstock/Choreograph)
Jakarta, CNN Indonesia -- Begitu mata terpejam dan manusia memasuki fase tidur,  tentang apa yang terjadi pada tubuh selalu jadi misteri. Meski para peneliti telah banyak melakukan studi tentang hal ini, tampaknya masih banyak hal yang bisa digali.

Beberapa peneliti mengatakan sepanjang malam, tubuh manusia mengalami lima siklus terpisah yang masing-masing berlangsung sekitar 90-110 menit.

Pada masing-masing periode ini manusia akan mengalami 3-5 mimpi setiap malamnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kita menghabiskan sekitar sepertiga hidup kita yakni sekitar 25 tahun untuk tidur. Bukan sebuah kerugian sebenarnya, hal itu justru penting untuk daya tahan kita.

Kebutuhan untuk tidur memang bisa sangat mendesak, dan jika kita sangat kurang tidur manusia tetap bisa jatuh tertidur meskipun sedang berada dalam kondisi paling membahayakan untuk nyawa sekalipun.

Tidur juga kegiatan yang biasa untuk mamalia, burung dan reptilia dan itu terus terjadi seiring evolusi.  Meskipun kegiatan itu lantas mengurangi waktu untuk tugas-tugas lain makhluk hidup seperti makan, bereproduksi dan membesarkan keturunan.

Tidur sama pentingnya dengan makan. Sehingga tanpa hal ini, dalam sebuah penelitian tikus percobaan mati dalam waktu dua atau tiga minggu karena kurang tidur— waktu sama yang dibutuhkan untuk mati karena kelaparan.

Tidur bisa dibagi dalam dua tahap besar, non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM). Fase NREM menghabiskan waktu 75 hingga 80 persen waktu tidur yang ditandai dengan pola elektrikal di otak yang tinggi pada gelombang delta. Ini adalah waktu tidur paling dalam.

Tanpa NREM, kemampuan kita untuk membentuk kejelasan atas suatu hal, seperti belajar menghubungkan dua kata, akan jadi sangat sulit dilakukan. Ini adalah fase tidur yang bermanfaat untuk mengirimkan memori jangka pendek ke penyimpanan memori jangka panjang.

Tidur dalam juga merupakan waktu yang baik untuk melepaskan hormon pertumbuhan dalam tubuh, yang penting untuk sel reproduksi dan perbaikan sel tubuh yang rusak.

Sementara tujuan dari tidur REM memang belum jelas benar, efek dari kurangnya tidur REM tidak terlalu sebesar kekurangan tidur NREM. Dan selama dua minggu pertama manusia melaporkan hanya sedikit risiko sakit akibat kurangnya kuantitas tidur REM.

Tidur REM adalah masa ketika saat tidur kita mengalami mimpi yang seolah sangat nyata. Meski sebenarnya orang bisa bermimpi baik pada fase NREM dan REM.

Selama tidur NREM, mimpi yang terjadi biasanya lebih mengawang-awang, Sementara pada REM yang terjadi adalah mimpi yang lebih jelas dan emosional.

Beberapa peneliti berargumentasi bahwa tidur REM membuat otak berada dalam tempat yang aman untuk berlatih mengatasi situasi atau emosi yang mungkin dalam kondisi terjaga kita tak sanggup menghadapinya.

Selama tidur REM ini otot-otot kita akan secara temporer mengalami kelumpuhan, mencegah kita dari terus menerus merasakan emosi yang kuat yang mungkin merugikan tubuh kita.

Beberapa peneliti lain juga yakin saat tidur pulas kita akan belajar lagi untuk melatih ingatan, atau memproses perasaan dan emosi yang tak diinginkan.
 
Semua argumen tentang apa yang terjadi pada tubuh saat manusia tertidur ini bisa jadi benar, tapi sesungguhnya tak seorangpun yang mengetahui jawaban sebenarnya. Perlu lebih banyak lagi penelitian tentang hal ini.  

Mengenai lima fase dalam tidur, berikut penjelasannya seperti disarikan dari Independent:

1. Tahap 1 (1-7 menit)
Anda akan merasa berat, terutama di bagian kelopak mata dan kepala. Saat ini Anda masih mudah dibangunkan karena otak masih cukup aktif. Aktivitas otak pada pemeriksaan elektro encephalogram (EEG) mulai melambat. Fase ini akan berulang beberapa kali dalam semalam.

2. Tahap 2 (10-25 menit)
Kerja otak semakin melambat, dan Anda memasuki  tidur ringan. Pada EEG akan muncul gelombang yang lebih lamban dengan peningkatan pada ukurannya. Mata dibalik kelopan mulai berhenti bergerak, tapi Anda akan masih mudah untuk dibangunkan.

3. Tahap 3 (20-40 menit)
Kerja otak memasuki tahap tidur moderat, diikuti dengan tidur dalam. EEG memunjukkan kerja otak yang semakin melambat ketika otak mulai menghasilkan gelombang delta. Anda akan lebih sulit  untuk dibangunkan.

4. Tahap 4 (20-40 menit)
Ada perdebatan apakah fase 3 dan 4 memang terpisah karena kemiripan ciri-cirinya. Namun fase 4 sebenarnya lebih dalam, sehingga manusia lebih sulit untuk dibangunkan. Gelombang delta otak semakin tinggi dan lambat, otot semakin relaks dan nafas semakin perlahan dan ritmis. Saat inilah biasanya dengkur mulai terdengar pada sebagian orang.

5. Tahap 5 (10-60 menit)
Setelah tidur dalam otak akan kembali terbangkitkan, tandanya aktivitas elektrikal mirip saat manusia terjaga. Pada saat  ini mimpi paling terlihat nyata dan emosional akan muncul. Otot  akan melumpuh sementara dan mata akan bergerak dibalik kelopak seperti saat terjaga. Inilah mengapa fase ini disebut rapid eye movement (REM).  

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER