Jakarta, CNN Indonesia -- Hari kelahiran merupakan momen yang paling dinanti orangtua, terutama ibu. Namun, bagi para ibu khususnya, minggu terakhir kehamilan bisa jadi neraka. Apalagi jika si jabang bayi belum memutuskan kapan dia ingin melihat dunia. Jika sudah begitu, ibu harus tetap bersabar, meski tubuh seakan terasa seperti akan meletus.
Bagi para ibu di trimester ketiga kehamilan yang tengah resah menanti waktu kelahiran, sebuah studi baru menyebutkan, tes ultrasonografi atau yang akrab disingkat USG, bisa membantu memprediksi tempo kelahiran.
Umumnya tes USG dilakukan guna mengetahui kesehatan bayi dalam kandungan, namun jika alat tes tersebut diaplikasikan di serviks, alias ‘gerbang’ uterus, hal itu bisa mengetahui kapan waktu kelahiran bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti dari Thomas Jefferson University Hospital di Philadelphia, Amerika Serikat, mengatakan tes tersebut aman dilakukan. Terutama karena tes USG sudah jadi bagian dari kehamilan banyak wanita di dunia.
“Ini adalah sesuatu yang bisa diimplementasikan sekarang juga,” kata ketua peneliti Dr Vincenzo Berghella kepada Live Science.
Umumnya, wanita mengandung selama 40 minggu atau 9 bulan 10 hari. Namun, sebenarnya usia kehamilan manusia rata-rata antara 37 hingga 42 minggu. Rentang waktu selama 5 minggu, tentu menjadi momen menyiksa bagi para ibu hamil.
Faktanya, hasil riset American Academy of Pediatrics menyebutkan hanya 5 persen wanita yang melahirkan tepat pada waktunya.
Sisanya, berada dalam fase harap-harap cemas selama lima minggu penantian sebelum memutuskan operasi caesar sebagai jalan keluar. Apalagi jika kontraksi datang dan pergi. Hal itu pasti merupakan cobaan berat bagi ibu manapun.
“Sebenarnya, belum ada metoda pasti untuk menentukan waktu kelahiran secara tepat. Dokter pun biasanya melakukan pemeriksaan serviks secara manual untuk mengetahui waktu lahir, dan cara itu pun kurang akurat,” papar Berghella.
Adapun studi sebelumnya menyebutkan bahwa wanita yang punya leher rahim pendek kurang dari 2,5 cm saat kehamilan, berpotensi mengalami kelahiran prematur. Studi itulah yang melatarbelakangi penelitian Berghella dan timnya.
Berghella kemudian membandingkan hasil pemeriksaan USG guna mengukur panjang leher rahim 735 perempuan hamil. Dia menemukan diantara wanita yang leher rahimnya sekitar 3cm, saat diperiksa di trimester ketiga, sekitar 50 persennya, melahirkan dalam tempo 1 minggu atau lebih setelah pemeriksaan.Sementara wanita dengan leher rahim kurang dari 1cm, sebanyak 85 persen, melahirkan dalam waktu kurang dari seminggu setelah pemeriksaan.
“Hal ini menunjukkan bahwa wanita hamil dengan leher rahim yang memendek di trimester ketiga kehamilan, kemungkinan besar akan melahirkan dengan cepat atau kurang dari seminggu,” kata Berghella.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal BJOG yang membahas mengenai riset obstetri dan ginekologi.(les/les)