Jakarta, CNN Indonesia -- Saat merasa nyeri di leher atau punggung, biasanya aktivitas seperti mengemudi kendaraan, posisi duduk di depan komputer, atau salah posisi tidur adalah penyebab pertama yang terlintas di pikiran seseorang.
Namun, itu tidak tepat. Menurut terapis holistik Sophia Kupse, sakit punggung lebih disebabkan oleh cedera emosional daripada fisik. Pengalaman menyakitkan, bahkan yang terjadi saat masa kanak-kanak, dapat disimpan di dalam otot seseorang, menyebabkan rasa nyeri pada otot.
Klinik terapi Muscle Whisperer memelopori sebuah teknik bernama Langellotti Tri-Therapy, terapi LT. Terapi yang disukai oleh para selebriti, seperti Liv Tyler, menggabungkan psikoterapi dengan pijatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sophia mendirikan pengobatan alternatif ini, dan menamakannya dengan nama orang pertama yang berhasil dia obati karena nyeri punggung. Orang tersebut adalah sang ibu. Sophia melakukan praktik di Harley Street dan Bradford Inggris.
Tamu yang datang harus mengisi formulis yang menggambarkan gejala dan pola tidur buruk serta tingkat stres. Melissa Kite adalah salah satu pasien yang datang ke klinik Sophia. Melissa bercerita tentang gejala berkeringat, insomnia, dan kesulitan tidur.
Sophia menyodorkan sebuah peta punggung yang rumit, di mana masing-masing otot berhubungan dengan orang yang dicintai, masa di kehidupan, atau masalah emosional. Sisi kanan berkaitan dengan perempuan, bisa saudara perempuan, teman, atau diri sendiri jika Anda perempuan.
Sisi kiri untuk maskulin. Bagian atas tengah punggung berhubungan dengan pengalaman diri saat dewasa, dan bagian bawah punggung mencerminkan
inner child atau pengalaman masa kanak-kanak.
Terapi ini didasarkan pada keyakinan dalam kedokteran Timur, di mana bagian depan tubuh manusia merupakan keadaan sekarang dan bagian belakang adalah masa lalu.
“Ketika saya melihat punggung seseorang, rasanya seperti membaca buku. Seperti halnya buku, tulang belakang memiliki halaman. Sisi kiri tubuh adalah energi laki-laki, Yang, dan sisi kanan energi perempuan, Yin,” kata Sophia.
Dengan menekan titik-titik tertentu, Sophia bisa menemukan penyebab ketidaknyamanan, mendeteksi trauma emosional atau fisik lewat otot kaku. Teorinya adalah, ketika seseorang mempunyai respons negatif terhadap suatu peristiwa, otot akan berada pada kondisi terkejut.
Semakin stres kita, semakin tubuh kita melepaskan adrenalin dan kortisol yang diubah menjadi asam laktat dalam otot. Kondisi tersebut membangun simpul yang memengaruhi saraf sensorik, menyebabkan rasa sakit.
(win/les)