Jakarta, CNN Indonesia -- Berbicara jalur hiking, yang terlintas di kepala pastilah, jalur menanjak melintasi perbukitan atau gunung. Sebagai hadiahnya, pemandangan spektakuler saat mencapai puncak.
Tapi tidak demikian dengan jalur hiking Grüner See di Austria. Jika Anda terlena berlama-lama di sana, bisa jadi Anda harus menyelam untuk bisa pulang.
Kursi taman di Gruner See sebelum terendam (Flickr/Sommerhitz)
Alasannya karena Grüner See, dalam kurun waktu tertentu setiap tahunnya, bisa berubah menjadi danau besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Huffington Post, Grüner See sebenarnya berarti danau hijau dalam bahasa Indonesia. Danau ini berlokasi di pegunungan Hochschwab, dekat kota Tragoess di Austria.
Saat musim panas, seluruh fasilitas yang menghiasi taman luas nan hijau itu, seperti kursi taman, jembatan, serta ayunan, akan terendam air. Oleh karenanya, wajar jika saat musim panas, jalur hiking Grüner See berubah jadi lokasi diving.
Hal itu terjadi ketika kolam kecil di Grüner See, menampung lelehan es musim dingin dan air hujan dari sungai di sekitar pegunungan.
Dari taman nan hijau, Grüner See berubah jadi danau cantik berwarna biru.
Fasilitas taman Gruner See yang tenggelam saat musim panas (Flickr/Sommerhitz)
Saat musim panas, permukaan air di danau meningkat hingga beberapa meter dan menenggelamkan daerah di sekelilingnya. Warna biru kehijauan danau tersebut datang dari rumput dan dedaunan yang terendam dan pantulan cahaya matahari.
Oleh karena itu, terdapat pepatah terkenal di Tragoess jika hendak ke Grüner See.
“Jangan sampai ketiduran di Grüner See jika tidak ingin terbangun dalam air.”(les)