Jakarta, CNN Indonesia -- Waktu kecil mungkin Anda sering mendengar larangan agar jangan menelan permen karet. Beberapa bahkan mengatakan, permen karet yang tertelan akan berada di perut selama tujuh tahun. Nyatanya kabar itu sama sekali tidak benar.
Dilaporkan oleh laman Women's Health, tubuh seseorang sebetulnya bisa memecah sejumlah bahan pemanis dalam permen karet, misalnya bahan pemanis dan perasa.
“Sisanya akan melewati sistem pencernaan Anda,” kata Gerry Mullin, MD, Profesor kedokteran di Johns Hopkins Hospital yang juga penulis
The Gut Balance Revolution: Boost Your Metabolism, Restore Your Inner Ecology and Lose the Weight for Good!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nancy McGreal, gastroenterologis di Duke Medicine mengatakan, yang tidak bisa dicerna oleh tubuh adalah bahan dasar permen karet. Bahan tersebut tidak dapat larut, seperti biji atau kulit buah, sehingga tubuh tidak bisa memecahnya.
Namun, ini tidak seperti gumpalan permen karet yang menempel di trotoar atau sepatu, Anda tidak perlu khawatir dengan permen karet yang menempel di bagian perut atau lintasan usus, kata Mullin. Perjalanan permen karet akan sedikit lebih lama ketika melewati tubuh dengan sisa makanan.
Namun, biasanya permen karet akan melewatinya dengan lancar sampai akhirnya dikeluarkan. Bahkan, McGreal mengatakan, dalam semua pemeriksaan yang dia lakukan, dia tidak pernah melihat permen karet menempel di usus seseorang.
Namun, permen karet juga bisa berbahaya. Mullin mengatakan, ketika seseorang penyakit Crohn atau diverticulitis yang menyebabkan penyempitan di usus, bahan yang tidak tercerna berpotensi menimbulkan risiko karena melewati daerah yagn sangat sempit.
Dalam kasus yang langka, permen karet bisa menyumbat usus yang dapat menyebabkan kram, sembelit, dan masalah perut lain yang tidak diinginkan. Atau, seseorang akan terkena masalah tersebut ketika dia terlalu banyak menelan permen karet.
Sebuah kasus pada 1998 menemukan anak yang secara teratur menelan lima sampai tujuh permen karet sehari mengalami penyumbatan di usus dan sembelit.
Intinya, Anda tidak perlu khawatir ketika menelan permen karet. Bahkan, di balik cerita kuno tentang bahaya menelan permen karet, permen lengket ini justru bermanfaat bagi kesehatan, kata Mullin.
Menurutnya, mengunyah dapat mengaktifkan kelenjar ludah, dan ludah dapat menetralkan asam, kebiasaan mengunyah permen karet memudahkan rasa mulas, sehingga berdampak pada pencernaan yang lebih baik, katanya.
Penelitian juga menunjukkan, mengunyah permen karet dapat membantu konsentrasi. Lalu, mengunyah permen karet sepuluh menit sehari bisa menghilangkan sekitar 100 juta bakteri dari mulut, jumlah yang sama dengan membersihkan gigi dengan benang, kata para peneliti. Namun, pastikan permen karet Anda bebas gula.
(win/les)