'Halusinasi' Desainer IPMI di Trend Show 2016

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 12:38 WIB
Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) akan menyelenggarakan Trend Show untuk ke-26 kalinya pada 1 - 2 Desember 2015 mendatang di Senayan City.
Konferensi Pers Trend Show IPMI di SKYE, Menara BCA, Jakarta, 18 November 2015. (Dok. IPMI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) akan menyelenggarakan pekan mode mereka untuk ke-26 kalinya. Acara tahunan Trend Show kali ini akan berlangsung pada 1 dan 2 Desember 2015 di Senayan City.

"Tahun ini kami ingin membuat tema etheReal, yang sebenarnya bermakna halusinasi atau tidak real," kata Era Sukamto, anggota IPMI saat ditemui di SKYE Grand Indonesia, Rabu (18/11). "Namun justru kami ingin mengajak yang tidak nyata menjadi nyata, dengan kembali ke esensinya,"

Tren mode yang dimaksud oleh IPMI adalah dengan kembali menggalakkan gaya busana yang nyata sesuai dengan kaedah dan esensi busana seharusnya. IPMI melihat bahwa kecenderungan mode saat ini lebih karena faktor ekonomi sehingga tidak melihat esensi dari mode itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi IPMI, Trend Show bukan hanya melihat aspek tren mode yang akan terjadi di Indonesia ke depannya, tetapi menampilkan karya dengan tanggung jawab. IPMI berharap Trend Show yang tahun lalu sempat digelar selama lima hari itu, akan dinikmati oleh semua orang.

Dalam Trend Show 2016 nanti, akan ditampilkan lima pementasan setiap harinya dari para desainer anggota IPMI seperti Mel Ahyar, Danny Satriadi, Yogie Pratama, Carmanita, Tri Handoko, Stephanus Hamy, serta Sutanto Danuwidjaja. Lalu akan ada tambahan anggota baru IPMI, yakni perancang gaun pengantin Chelsea Olivia, Hian Tjen.

"Tahun ini pula kami memfokuskan pada fashion presentation, yaitu tamu dapat mendekati setiap koleksi yang ditampilkan. Semua presentasi lebih personal dan tidak kaku seperti panggung fashion show pekan mode lainnya," ujar Tri Handoko.

Made In Indonesia

Dalam agenda tahun ini pula, IPMI merilis sebuah gerakan bernama 'Made In Indonesia'. Gerakan ini berupa penggalangan bersatunya para desainer mode di Indonesia dalam sebuah label raksasa atas nama nasionalisme.

"Made in Indonesia itu adalah sebuah identitas yang menyatukan keberagaman talenta guna mendorong tumbuh kembang fashion Indonesia yang lebih besar," kata Didi Budiarjo.

Menurut Didi, ide ini datang setelah dia berbincang dengan Aida Nurmala. Dan berkaca dari Italia yang bangga mencantumkan label negara dalam setiap karya mode, Didi menganggap tindakan serupa penting bagi perkembangan mode Indonesia yang lebih solid dan membanggakan.

"Saya katakan bahwa untuk bela negara tidak melulu dengan wajib militer, harus perang, dan semacamnya. Tetapi menggunakan buatan Indonesia, menyadarinya, dan mengapresiasinya, adalah bentuk yang bisa dilakukan seluruh komponen mode,” kata Didi.

Label ini direncanakan akan menggandeng seluruh desainer baik anggota IPMI ataupun bukan. Label ini juga dicita-citakan sebuah cap kualitas dari para tangan kreatif mode Indonesia. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER