Menelisik Keindahan Bangunan Terlantar di Seluruh Dunia

Anda mungkin tak akan menemukan kubah langit-langit dan chandelier yang menggantung di stasiun bawah tanah ini. Namun tahun 1904 ini bukanlah hal yang mustahil.

Stasiun yang didesain oleh Rafael Guastavino ini dibuka tepat di bawah City Hall (balai kota). Sayang, banyak orang yang kini membutuhkan dan menginginkan kendaraan yang lebih cepat lagi dibandingkan memilih desain. Jadi, stasiun ini berhenti beroperasi tahun 1940. Monumen Buzludzha ini dibangun menjelang akhir perang dingin rezim komunis Bulgaria. Tujuannya dibuat sebagai markas resmi partai komunis tersebut.

Uniknya, bangunan ini dibuat dengan bentuk menyerupai UFO. Monumen ini ditutup dan ditinggalkan publik pada tahun 1989. Namun masih banyak orang yang menyelinap diam-diam.

Badai Katrina memorakporandakan taman hiburan ini. Tamannya banjir dan air tak kunjung surut sampai beberapa minggu. Yang tersisa adalah roller coaster serta patung badut terpenggal yang menakutkan.

Mantan pusat bisnis ramai ini menjadi salah satu ikon ekonomi Detroit. Michigan Central Staton setiap harinya menyambut ratusan kereta setiap hari sejak dibuka tahun 1914. Namun lalu lintasnya mulai berkurang dan akhirnya dia berjuang sebelum akhirnya tutup tahun 1988. Jangan bandingkan kota Kolmanoskop dulu dan sekarang. Kota ini dulunya adalah tempat pertambangan berlian di tahun 1908. Namun begitu penduduk menemukan lebih banyak berlian di selatan kota tersebut, kota ini mendadak jadi kota hantu. Kota ini juga sudah beberapa kali muncul di film Dust Devil (1993) dan The King is Alive (2000). Saat dibuka tahun 1928, stasiun di Spanyol tersebut adalah stasiun kereta terbesar di Eropa. Namun delapan tahun kemudian, tempat ini terkena perang saudara di Spanyol serta diambil alih oleh Nazi di Perang Dunia III. Pripyat adalah kota yang paling banyak terkena dampak bencana nuklir Chernobyl tahun 1986. Insiden ini menyebabkan radiasi yang memaksa warga mengungsi.

Imigran Skotlandia, Francis Bannerman menggapai American Dream-nya dengan mengumpulkan serta menjual barang-barang tentara (meriam, seragam tentara perang dunia dan lainnya). Dia harus menemukan ruang yang besar untuk tokonya, dan dia menemukan tempatnya di Pollepel Island di sungai Hudson. Akhirnya tempat ini dilindungi sebagai tempat bersejarah sejak tahun 1990-an.