Kamp Latihan untuk Otak

Utami Widowati | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 07:03 WIB
Demi terhindar dari penyakit menurunnya daya ingat, sebuah klinik buka program perkemahan untuk melatih otak.
Ilustrasi otak. (Thinkstock/AnsonLu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masalah penurunan daya ingat saat ini menjadi keprihatinan yang sama besarnya dengan masalah kesehatan lain seperti misalnya jantung dan pembuluh darah.

Banyak para ahli medis yang menyarankan untuk berolah raga dan menjaga pola makan yang sehat. Intinya adalah bagaimana bisa memberikan otak makanan dan latihan yang tepat untuk menjaga kebugarannya.

Di Cleveland Clinic, para dokter telah mendesain sebuah program lengkap untuk kebugaran otak itu. Boleh dikata ini adalah kamp atau perkemahan untuk kesehatan otak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini disebut dengan Brain Health and Wellness Program. Para partisipan dalanm program diminta untuk belajar tentang strategi yang didesain untuk “memaksimalkan kesehatan otak.” Termasuk di dalamnya modifikasi pola makan, peningkatan aktivitas fisik, latihan kognitif dan metode relaksasi.

“Saya sangat bersemangat untuk mengembangkan penyebuhan melalui pencegahan ini,” kata Dr. Roxanne Sukol direktur dan pendiri program itu.

“Sangat tidak masuk akal buat saya, kita berusaha menyelesaikan masalah saat kita sebenarnya bisa mencegah masalah itu. Saya akan sangat senang mengajari  pasien saya keterampilan agar mereka bisa memilik sendiri cara untuk mencegah penyakit sejak awal.”  

Orang-orang yang terlibat dalam program Sukol berusia antara 40-an hingga 80-an tahun, demikian disampaikan  Michael Milicia, terapis ocupasional di Cleveland Clinic.

“Para pasien ini rata-rata khawatir akan masa depan mereka,” kata Sukol. Rasa khawatir  itu muncul baik karena ada anggota keluarga mereka yang sudah mengidap dementia atau karena mereka tak punya anak-anak yang akan bisa mengurus mereka nantinya.

Beberapa lagi malah sekadar ingin memiliki kemampuan otak seperti sediakala. Misalnya Tony Fitzgerald yang kini berusia 68 tahun. Dia khawatir bahwa pembedahan yang dijalaninya beberapa tahun lalu telah membuatnya kehilangan sebagian kemampuan kognitif. Dia percaya program dari Cleveland Clinic.

“Program ini mirip kardio untuk otak,” kata Fritzgerald seperti dikutip Today. “Efeknya tak langsung muncul dan Anda langsung sembuh pada kelas pertama. Tapi secara terstruktur, perlu enam sesi selama tiga bulan untuk membangun kepercayaan diri dulu.”

Bagian terbesar dari program ini melibatkan latihan otak. Milicia menunjukkan bagaimana teknik yang disebutnya “istana memori.”

Idenya adlaah bagaimana secara sadar membangun asosiasi untuk kemampuan memori yang lebih baik. Dan memberi bagian dari otak Anda yang menyimpan informasi latihan rutin. Latihan itu disebut dengan istana memoro karena orang dilatih dengan mengingat kata dengan lebih baik dan menghubungkannya dengan lokasi dan cerita. Tempat-tempat itu adalah ‘istana’-nya. Kadang itu adalah rumah yang diasosiasikan dengan kata tertentu.

Dalam latihan Milicia meminta untuk berpikir tentang ruangan yang biasa kita lewati saat pulang ke rumah dan kemudian menghubungkannya dengan sebuah kata dari sebuah daftar yang berisi 10 kata dari setiap kamarnya.  Pasien lalu diminta untuk membuat cerita tentang salah satu kata dan ruangan untuk menguatkan hubungan itu di otaknya.

Misalnya kata yang teringat adalah ‘bola kapas’ yang muncul saat membuka pintu. “Lalu kata berikutnya adalah acar timun,” kata Milicia. “Cerita yang dibuat bisa berlanjut  ’setelah mendorong bola kapas yang terlihat saat membuka pintu, dia merasa lapar lalu dia memakan acar timunnya’,” kata Milicia.

Pada beberapa pasien cara ini cukup berhasil, karena membuat mereka bisa mengingat secara bolak balik.

Meski strategi ini tampaknya masuk akal, namun perlu penelitian lebih lanjut untuk mendukungnya, kata Ronald Petersen, direktur Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer di Mayo Clinic. “Ada banyak data untuk mendukung klaim bahwa dengan modifikasi gaya hidup bisa memperlambat penurunan daya kognitif,” kata Petersen. Dia menekankan cara terbaik untuk menjaga ingatan yang telah terbukti adalah untuk latihan aerobik.

“Diet Mediterranean adalah salah satu elemen yang telah menunjukkan yang cukup membantu. Datanya sangat lemah, tapi sangat membantu. Saat Anda bicara tentang latihan kognitif, atau permainan otak, datanya memang selalu tipis.”

Namun apa yang disampaikan Petersen bukan berarti latihan yang diajarkan Sukol tidak bermanfaat. Hanya saja belum ada penelitian yang mendukungnya. Yang penting menurut Petersen, tak ada diantara strategi itu yang bisa membahayakan dan malah mungkin bisa membantu. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER