Hamparan Tambak Rumput Laut di Atas Kain

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 08:42 WIB
Menandai satu tahun eksistensinya di dunia mode Indonesia, Sejauh Mata Memandang menghadirkan koleksi kain bertema Algae Series.
Chitra Subyakto dan Arya Dipa memamerkan koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang di Plaza Indonesia dari 27 November hingga 13 Desember mendatang. Pameran ini juga merayakan satu tahun Sejauh Mata Memandang. (CNNIndonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia --
Bila memandang Indonesia dari ketinggian, yang terlihat bukan hanya hamparan tanah berhiaskan hijaunya pepohonan. Dalam birunya lautan Indonesia, kadang terlihat motif berupa kumpulan kotak-kotak yang tersembunyi dari pandangan mata horisontal, mereka adalah kumpulan tambak rumput laut.
Kumpulan tambak rumput laut di perairan Indonesia menginspirasi Chitra Subiyakto dan Arya Dipa, pendiri label kain Sejauh Mata Memandang, untuk koleksi terbarunya yang diberi judul 'Algae Series'. Koleksi ini sekaligus menandakan kehadiran Sejauh Mata Memandang yang genap satu tahun mewarnai dunia mode Indonesia.
"Inspirasi itu tidak perlu yang susah-susah, dapat ditemukan di sekitar kehidupan sehari-hari," kata Chitra ketika ditemui di pameran karyanya di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). "Setelah tahun lalu dengan motif noodle bowl, sekarang alga series yang menggambarkan rumput laut, Indonesia kan negara perairan, banyak banget rumput laut."
Chitra dan Arya menggambarkan dengan sederhana keindahan kumpulan tambak rumput laut. Namun menghasilkan keindahan yang detil dengan variasi keragaman warna dan corak tinggi karena proses dilakukan sepenuhnya dengan tangan. Keduanya datang ke pembatik membawa desain di atas kertas dan meminta para pengrajin batik membuatnya.
Terdapat beberapa kota yang disambangi Chitra dan Arya dalam pengerjaan karya Sejauh, beberapa di antaranya yaitu Pekalongan, Yogyakarta, dan Madura. Masing-masing kota, Chitra dan Arya merekrut sepuluh pembatik.
Awalnya Chitra kesulitan menyampaikan keinginan desainnya kepada para pembatik lantaran berbeda dengan motif yang selama ini mereka kerjakan. Namun dengan sabar dan telaten, Chitra menjelaskannya. Chitra sadar betul, masing-masing pengrajin akan menghasilkan batik yang berbeda satu sama lain meski berasal dari desain yang sama.
"Justru perbedaan itu yang ingin saya cari," kata Chitra saat berbincang dengan CNN Indonesia. "Dengan beragamnya jenis karya, ini menjadi lebih indah," katanya.
Dan memang perbedaan itulah yang menjadi ciri dari masing-masing kain Sejauh sehingga terlihat otentik. Misal dalam motif noodle bowl yang menggambarkan ayam secara kaku. Bila hasil karya pebatik Pekalongan sedikit lebih luwes dari desain Chitra serta berwarna biru gelap, pebatik Madura menggambarkan desain Chitra dengan ayam yang lebih luwes lagi dengan warna merah bata serta bercak yang menambah motif batik.
Pun dengan motif dalam seri algae ini. Desain hamparan tambak di tengah lautan beserta kapal nelayan dapat menjadi beragam bentuk. Beberapa pebatik menggambarkan dengan persis mirip tambak, namun yang lain sedikit bermain-main dengan motif. Beberapa menjadi motif pagi-sore yang fungsional, sederhana, namun tetap indah. 
Sejauh selama ini memiliki prinsip menggunakan pewarna alam dalam pembuatan kain karyanya. Warna-warna yang ditampilkan pun berdasarkan asal pebatik, bila dibuat oleh pebatik Madura maka warna cenderung dominan merah, sedangkan pebatik Pekalongan dominan gelap seperti biru mirip batik pesisir.
Beragam motif tak lantas membuat Chitra melupakan aspek kenyamanan. Penggunaan bahan yang nyaman dan luwes seperti katun dan katun silk membuat kain lebih mudah diikat sana-sini sesuai keinginan.
"Saya inikan senangnya yang simple dan nyaman, effortless lah. Nah saya juga menerapkan itu di kain Sejauh. Warnanya juga. Saya lebih senang warna 'netral' seperti hitam, putih, merah," kata Chitra.
"Tapi melalui Sejauh ini, saya senang karena proses dan teknik turunan nenek moyang seperti membatik dengan malam dapat disesuaikan dengan desain seni yang kekinian." kata Chitra.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER