Mi Instan Berlabel Sehat Belum Laku di Pasaran

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 14:49 WIB
Masyarakat semakin sadar akan gaya hidup sehat. Namun, faktanya ternyata bertolak belakang untuk mi instan. Mi instan sehat justru kurang laku di pasaran.
Salah satu menu mi instan sehat di acara Lunch at Newsroom CNN Indonesia. CNN Indonesia/Safir Makki. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat kesadaran akan hidup sehat di kalangan masyarakat perkotaan saat ini cenderung meningkat. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya jumlah orang yang mulai melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Bahkan, tahun depan, para pakar kuliner meramalkan tren makanan akan mengarah pada makanan sehat. Sebab, saat ini banyak orang yang sudah memperhatikan asupan makanan dalam tubuhnya.

Kendati demikian, fakta yang bertolak belakang terjadi pada mi instan. Penjualan mi instan yang diklaim memiliki kandungan yang lebih sehat, ternyata masih belum melonjak. Kepala Divisi Marketing PT Nutrifood Susana Sie mengatakan, jumlah penjualan mi instan sehatnya masih sangat jauh dibandingkan mi instan lainnya di pasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjualannya jauh dibandingkan mi pada umumnya. Bisa jadi di bawah satu persen," kata Susana dalam program Lunch@Newsroom yang ditayangkan streaming di laman CNNIndonesia.com, Selasa (1/12).

Kendati penjualannya rendah, namun Susan mengatakan pihaknya akan tetap menjual produk mi sehat karena kesadaran masyarakat akan hidup sehat semakin besar. Dan, produk mi sehat pun bisa menjadi alternatif makanan praktis yang lebih bernutrisi.

Sebenarnya, sehat atau tidaknya mi instan masih menjadi perdebatan. Tapi, banyak pakar gizi sampai dokter mengatakan mi instan tidak membahayakan jika tidak berlebihan dikonsumsi.

Sejauh ini, beda mi instan yang mengklaim sebagai produk sehat bisa dilihat dari komposisinya. Dokter spesialis gizi klinik Cindiawaty Pudjiadi mengatakan, masyarakat bisa melihat kadar sodium yang ada pada kemasan mi.

"Konsumsi sodium harus hati-hati. Kalau di kemasan sudah hampir separuh batas harian. Risiko kena penyakit akan meningkat," ujar Cindi.

Batas konsumsi sodium atau garam per hari mencapai 2 ribu miligram natrium/sodium atau 5 gram, yang setara dengan satu sendok teh untuk satu orang.

Untuk mi berlabel sehat sendiri diklaim rendah sodium. Hal tersebut bisa terjadi karena proses pembuatannya dipanggang. Dengan begitu, kandungan sodium bisa berkurang 40 persen.

Proses pembuatan mi instan dengan cara dipanggang tersebut jugalah yang membuat harga mi yang diklaim sebagai mi instan sehat menjadi lebih mahal. Alasan lain yang berkontribusi pada kurang populernya mi instan sehat dibanding mi instan pada umumnya.  (utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER