Chef Yuda Bustara: Pencinta Masakan Sehat yang Anti Ulekan
Utami Widowati | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 13:50 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Chef Yuda Bustara
Jakarta, CNN Indonesia -- Yuda Bustara telah memilih karir sebagai chef sejak sebelum selesai sekolah. Mengaku sebagai generasi era 90-an yang gemar memasak, pria kelahiran 19 Desember 1986 ini mendapat inspirasi dari chef kenamaan Sisca Suwitomo dan Rudy Choiruddin, Beruntung, pilihannya untuk menjadi chef ini juga tak mendapat tantangan berat dari orang tuanya.
Sepulang dari Malaysia, Yuda sempat menjajal berbagai profesi yang kesemuanya masih berkutat seputar dunia kuliner. Mulai dari bekerja di sejumlah hotel dan restoran di Bali, Melbourne, Australia hingga menjadi finalis di ajang AFC Next Celebrity Chef.
Berbagai pengalaman unik sempat dialaminya. Mulai disuruh mengupas bawang sekardus, mengupas kentang berkilo-kilo sampai telur rebus selama 14 jam dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi ketika harus menghadapi berbagai karakter tamu di restoran atau hotel yang unik. Seperti saat dia harus menghadapi seorang tamu yang minta sebongkah es untuk minuman winenya. Saran Yuda dianggap sepi oleh si pelanggan.
Ada lagi ketika dia dimarahi oleh chef kepala di salah Australia dengan cara yang rasis, ketika trolley sajian yang dibawanya jatuh. Meski trolley itu sebenarnya sudah rusak sejak awal, Yuda tetap kena getahnya. Tapi itupun tak membuat Yuda mundur, dia tetap ulet bekerja.
Yuda kembali ke Jakarta pada 2010. Dia sempat membantu ayahnya yang memiliki restoran khusus kalangan vegan. Kemudian bersama dengan beberapa rekannya Chef Arimbi Nimpuno dan Chef Putri Miranti, Chef Yuda juga menjalankan Tree Food Concept, sebuah layanan private dining.
Kesibukannya semakin padat terutama sejak dikenal menjadi private chef, host acara memasak di televisi, food stylist dan mengajar beberapa sekolah memasak.
Prinsip Yuda dalam memasak adalah selalu menggunakan bahan yang sederhana dengan hasil yang tetap maksimal.
Yuda juga paling enggan menggunakan peralatan dapur tradisional seperti ulekan. Meskipun saat mengajar ibu-ibu sekalipun dia menolak menggunakan alat ini dan memilik blender dengan alasan demi mendapatkan hasil yang lebih ‘indah’.
Bisa menghabiskan waktu 12-14 jam di dapur setiap harinya, membuat Yuda enggan untuk membuat masakah yang rumit. Hal ini disesuaikan dengan sebagian besar pemirsanya yang rata-rata adalah kaum urban yang hanya punya sedikit waktu saja.
“Saya ini chef malas. Saya ingin membuat resep yang paling sederhana supaya bisa cepat dinikmati. Cocok buat kita yang tinggal di perkotaan,” kata Yuda seperti dikutip DetikFood.
Salah satu menu praktis yang sering dikulik chef yang mengutamakan makanan sehat buatan rumah ini adalah mi instan. “Mi instan adalah guilty pleasure saya," ujar chef berbadan kekar ini.
Nah, bagaimana cara Chef Yuda membuat mi instan jadi makanan sehat? Simak tips dan triknya di Live Streaming CNNIndonesia.com tentang 'Menakar Sehat dan Lezat Mi Instan', Selasa (1/12) pukul 13.00- 14.00 WIB.(utw)