Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang Anda harapkan dari sebuah makanan? rasa yang enak, sudah pasti. Tampilan yang cantik, juga bisa jadi termasuk pertimbangan. Namun bagaimana dengan harganya?
Tak jarang orang yang rela merogoh kocek dalam demi pengalaman memakan sesuatu yang tidak biasa.
Bagaimana dengan burger? Berapa banyak uang yang rela Anda keluarkan demi setangkup roti bulat dengan daging dan keju di tengahnya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika jawabannya tidak terhingga, Anda harus mencoba burger yang diklaim sebagai burger paling sempurna. Burger tersebut dibesut oleh Juicy Foods di Corvallis, Oregon, Amerika Serikat.
Harganya, US$300 ribu atau setara dengan Rp4,1 miliar rupiah.
Apa yang membuat burger ini begitu mahal?
Melansir laman Huffington Post, burger bernama ‘Totally Artificial Lab-Grown’ itu benar-benar diciptakan di laboratorium menggunakan mesin pencetak tiga dimensi.
Daging burger itu merupakan daging sintetis yang dikulturkan di laboratorium oleh para peneliti di Maastricht University, Belanda, dengan pendanaan dari salah satu pendiri Google, Sergey Brin.
Tim peneliti berhasil menciptakan daging sintetis dengan mengambil sel otot dari sapi, yang kemudian ditumbuhkan menjadi jaringan. Jaringan itu kemudian yang dibentuk menjadi patty menggunakan teknik cetak tiga dimensi.
Ide dari penemuan tersebut adalah guna memenuhi kebutuhan dunia di masa depan akan makanan alternatif berupa daging sintetis yang murah.
Sayangnya, hingga saat ini harapan tersebut belum bisa terpenuhi. Pasalnya, biaya pembuatan daging burger itu saja mencapai US$300 ribu per buah.
Menyoal rasa, sudah bisa diduga, daging sintetis tidak terasa seperti daging pada umumnya. Teksturnya memang sama, namun karena daging sintetis dibuat lebih sehat tanpa lemak, maka rasa gurih dan lezat dari daging, sepenuhnya hilang.
(les)