Romantisme Puisi dan Lukisan di Couture Mel Ahyar

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 13:34 WIB
Mel Ahyar berkisah tentang romantisme dari 12 pujangga di IPMI Trend Show 2016. Lewat mode dan puisi, Mel ingin menyebar pesan cinta dan kedamaian.
Koleksi couture Mel Ahyar di Perhelatan IPMI Trend Show 2016 di Senayan City, Jakarta (2/12). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Romantisme puisi para pujangga Indonesia seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Dewi Lestari, W.S. Rendra, Joko Pinurbo, Sudjiwo Tedjo, Afrizal Malna, dan Iwan Abdurrahman menjadi bahan inspirasi Mel Ahyar dalam koleksi couture akhir tahunnya yang dipertunjukkan di IPMI Trend Show 2016, beberapa waktu lalu.

Bukan tanpa alasan bila Mel menggunakan 12 karya puisi cinta dari pujangga Indonesia. Ia ingin membuat karya yang menggambarkan cinta, kedamaian, serta keindahan dari kehidupan yang penuh intrik dan drama.

"Setahun ini kayaknya banyak kejadian seperti terorisme, politik, dan sebagainya, saya hanya ingin mengajak penonton untuk hening sebentar menikmati puisi cinta ini," kata Mel ketika ditemui sehabis peragaan busananya di Senayan City, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mel berkolaborasi dengan enam ilustrator Indonesia untuk menerjemahkan dalam bahasa visual atas puisi-puisi cinta para pujangga. Dengan terciptanya 12 ilustrasi, Mel kemudian menaruhnya di atas kain sebagai kanvas kreasinya.

Dibantu head piece oleh Rinaldy A Yunardi dan penampilan artistik dalam keremangan, Mel tergolong sukses menghidupkan perasaan cinta dari para pujangga yang filosofis dan mendalam dalam bentuk long dress.

Mel menggunakan warna-warna nude seperti skin tone, broken white, dan ivory sebagai warna dasar dari koleksi akhir tahunnya ini. Kemudian, ia menambahkan dengan ilustrasi karya para ilustrator yang menggambarkan puisi cinta dari para pujangga.

Bukan tanpa kesulitan Mel Ahyar menerapkan lukisan para seniman ke atas kain yang akan ia gunakan. Ia mengaku tantangan yang cukup berat adalah ketika dirinya harus memindahkan dan menerjemahkan kembali gambar menjadi desain di atas kain.

Koleksi couture Mel Ahyar di IPMI Trend Show 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Mel pun bereksplorasi dengan memainkan tata letak ilustrasi dengan desain baju yang ia buat. Sebagai contoh, lukisan karya Oktantri Anggit yang terinspirasi dari puisi Sajak Putih dari Chairil Anwar, Oktantri menggambarkan sosok wanita berambut panjang dengan dikelilingi bunga, daun, dan suasana senja. Berbagai komponen tersebut ditempatkan Mel dengan ukuran yang besar di bagian depan, namun bunga-bunga yang mengelilingi gadis ditempatkan menyebar.

Hal yang berbeda diterapkan Mel atas lukisan karya Prasajadi yang menggambarkan puisi Armageddon dari Danarto. Gambar abstrak yang merefleksikan sesuatu yang meledak dari sebuah bentuk ditempatkan oleh Mel di bagian bawah white-dress. Meski hanya mendapat secuil porsi dari baju, tetapi komposisi warna merah, hitam, dan cokelat dari Prasajadi kawin dengan pas sebagai aksen di long dress milik Mel.

Koleksi couture Mel Ahyar di IPMI Trend Show 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Kombinasi dan kematangan konsep yang sudah digodok selama dua bulan, tercipta karya 12 karya couture yang unik, berkarakter, namun tetap lembut. Bahan silk seperti silk gazard, silk organdi, dan silk tulles dengan potongan A-line jatuh membuat baju tersebut terlihat melayang anggun saat berjalan di atas runway.

Mel tampaknya tak ingin menggunakan potongan yang sempurna dalam koleksi couture kali ini. Kesan tak sempurna yang ia terapkan justru menjadi pemanis dan rasa dalam koleksi kali ini. Mel menggunakan lycra sebagai bahan body hugging shape tanpa cutting.

Guna menambah aksen artistik dalam karya couture ini, Mel menggunakan teknik Rubber puff sablon, cetak digital, hand embrioidery, dan patchwork yang kemudian diperkaya dengan detail 3D acrylic hand-made. Peggunaan teknik tersebut dipilih Mel untuk menimbulkan kesan ambiance romantis, misterius, serta lebih dramatis ketika dipentaskan di bawah sorotan lampu temaram.

Mel mengaku koleksinya kali ini seutuhnya adalah koleksi couture yang tak akan ia tempatkan dalam pasar. Ia hanya mengoleksinya dalam workshop yang ia punya. Tentu, dengan harga couture yang Mel enggan sebutkan.

Model melintasi runway dalam temaram cahaya, membuat parade busana koleksi couture Mel Ahyar tersimak dramatis. (CNNIndonesia/Safir Makki)
(end/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER