Douala, Kamerun, CNN Indonesia -- Meski tak termasuk dalam negara yang diperhitungkan soal fesyen, namun Kamerun nyatanya punya gaya berbusana yang cukup unik. Gaya busananya cukup berbeda dengan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.
Penduduk Kamerun – khususnya anak muda di Douala – suka menggunakan busana-busana dengan gaya yang mencolok. Dalam acara malam hari misalnya, mereka lebih suka menggunakan gaun-gaun malam yang cenderung seksi.
Bisa jadi karena suhu udara di kota ini yang cukup panas, para perempuannya lebih suka menggunakan baju dengan detail
cut out, mini dan seksi. Busananya yang banyak detail tambahan seperti manik atau kalung. Mereka terlihat lebih suka tampil ‘polos’ tanpa aksesori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ini tak berarti mereka tampil biasa. Sebaliknya, mereka justru berani tampil dengan busana berwarna
bold. Warna-warna
bold ini tentunya terlihat sangat kontras dengan warna kulitnya. Beberapa perempuan terlihat menggunakan baju berwarna biru terang, merah, kuning,
pink bahkan warna pelangi.
Miss Indonesia 2014, Maria Rahajeng yang juga seorang fashion blogger juga mengungkapkan hal ini. “Masyarakat Kamerun itu suka warna busana yang terang. Mereka juga berani dalam berbusana,” kata Maria kepada CNN Indonesia.com di Douala, Kamerun, Sabtu (5/12).
“Dalam berbusana mereka juga ingin menunjukkan bentuk tubuh mereka.”
Berbeda dengan perempuan yang lebih tua, alias ibu-ibu, mereka terlihat lebih nyaman dengan busana yang longgar dan panjang. Sekilas terlihat seperti daster besar. Bedanya, mereka tak terlalu berani memakai warna yang terang, warna yang mereka pilih lebih netral.
Jika anak mudanya lebih banyak yang menggunakan busana polos, perempuan yang lebih tua memilih busana dengan motif kain yang ramai dan besar. Kain-kain dengan motif besar, ramai dan meriah ini bermotif etnik bergaya Afrika. Dalam Bahasa setempat busana ini disebut
Kabba.
Kabba miliki panjang selutut atau lebih. Gaunnya dibuat mengembang, biasanya memiliki bentuk leher gaun yang agak lebar. Gaun ini akan mengembang saat tertiup angin. Selain itu busana bergaya rumahan yang santai ini dibuat dari kain batik dengan motif Afrika, seperti pohon kelapa, binatang atau lainnya dalam ukuran yang besar.
Tak sedikit perempuan yang terlihat menggunakan busana-busana tradisional dalam bentuk aslinya. Mereka menggunakannya dalam berbagai kesempatan sehari-hari. Perempuan berbaju
kabba terlihat di jalan raya saat sedang ingin ke pasar atau pergi mengunjungi kerabatnya.
 Perempuan kamerun suka baju berwarna terang. (CNN Indonesia/ Christina Andhika Setyanti) |
Gaya busana priaSebenarnya busana pria Kamerun tak jauh berbeda dengan busana pria pada umumnya. Namun umumnya mereka lebih suka menggunakan
T-shirt dan celana panjang. Hanya saja pria-prianya juga lebih suka menggunakan kaus yang cenderung pas di tubuhnya.
Namun beberapa orang juga masih berusaha mempertahankan akar budayanya. Pria-pria ini masih menggunakan busana yang dibuat dari bahan-bahan tradisional mereka, yaitu batik. Batik Afrika sekilas memang mirip seperti batik Indonesia.
Baju-baju pria yang bergaya etnik ini lebih banyak dibuat dengan model
paired one. Dalam Bahasa lokal, busana ini disebut sebagai
Quartre Pouches. Gaya ini terlihat lebih modern untuk digunakan sehari-hari.
Busana tradisional untuk pria lainnya bernama
boubou. Busana ini biasanya digunakan untuk berbagai kesempatan istimewa. Busana ini merupakan busana yang terdiri dari empat potong busana, yaitu kaus dalam,
outer panjang yang mengembang dan
loose, celana panjang
loose dan topi yang agak tinggi.
(chs)