Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup di kota besar yang penuh dengan makanan siap saji alias
junk food, tentu berpengaruh bagi kesehatan. Terlebih ditambah gaya hidup kurang aktif.
Imbasnya, banyak penduduk perkotaan yang terkena sindrom metabolik, sehingga memicu penyakit seperti diabetes serta penyakit jantung dan kardiovaskuler.
Mengatasinya, tentu dengan beralih ke pola hidup sehat. Sayangnya, hal tersebut tidak mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memahami hal tersebut, sekelompok ilmuwan asal Italia menciptakan sebuah inovasi yang menggabungkan ilmu biologi, bioteknologi dan kuliner. Mereka menciptakan makanan super bernama pasta probiotik.
Melansir laman
Daily Meal, seperti namanya, dalam pasta tersebut dimasukkan bakteri probiotik yang terbukti bisa meningkatkan fungsi pencernaan.
Pasta dipilih karena makanan tersebut merupakan
comfort food yang juga jadi favorit banyak orang. Strain probiotik yang digunakan adalah
Bacillus coagulans. Mereka juga memastikan, bakteri probiotik tersebut tidak akan mati ketika pasta dimasak dalam suhu tinggi.
Penemuan inovatif itu kemudian mereka publikasikan di
Journal of Cereal Science.Dalam penemuan mereka,
Bacillus coagulans akan tetap dalam koloni dalam suhu tinggi, kendatipun kekuatan ikatan koloni tersebut sedikit menurun.
“Jika pasta dimasak dalam suhu tinggi selama 5-7 menit, bakteri probiotik akan tetap membentuk koloni dan tetap stabil hingga dikonsumsi,” tulis para ilmuwan.
Sayangnya, pasta inovatif tersebut belum siap dipasarkan.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa
Bacillus coagulans bisa meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi keluhan yang berkaitan dengan pencernaan seperti perut kembung serta konstipasi. Selain itu,
Bacillus coagulans juga terbukti baik bagi penderita artritis rheumatoid.
(les/les)