Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti dari USC Viterbi School of Engineering di California dan Universitas Utah, Amerika Serikat, mengembangkan algoritma yang dapat memelajari nada dan intensitas suara pasangan ketika mereka saling berbicara. Alat tersebut bisa menentukan seberapa bahagia keduanya dalam hubungan.
Dilaporkan oleh
Independent, untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Prooceedings of Interspeech ini, para peneliti merekam percakapan pada 100 sesi konseling pernikahan, selama dua tahun. Mereka kemudian melacak status pernikahan pasangan selama lima tahun berikutnya.
Mereka menemukan bahwa algoritma tersebut dapat memprediksi masalah hubungan yang serius dengan akurasi sebesar 79 persen, lebih baik dari daripada pakar hubungan yang melakukan terapi hubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Apa yang Anda ucapkan bukan satu-satunya hal yang penting. Yang sangat penting adalah bagaimana Anda mengucapkannya. Penelitian kami menegaskan bahwa itu (cara berbicara) juga menjaga hubungan pasangan,” kata Shrikanth Narayanan dari USC Viterbi yang memimpin penelitian.
Mempelajari pasangan selama periode waktu tertentu menunjukkan bagaimana perasaaan pasangan yang sebenarnya, dan itu lebih akurat dibandingkan 'kode perilaku' yang dikembangkan oleh terapis, kata para peneliti.
“Para peneliti dan praktisi psikologi telah lama mengetahui bahwa cara berbicara dan mendiskusikan masalah pada pasangan memiliki implikasi penting akan sehatnya hubungan mereka,” tutur Brian Baucom dari Universitas Utah.
“Namun, kurangnya alat efisien dan dapat diandalkan untuk mengukur elemen penting dalam percakapan tersebut, menjadi hambatan utama dalam proses pemeriksaan klinis.”
(les/les)