Jakarta, CNN Indonesia -- Masih tersimpan rasa bangga dalam diri Mahettar Ram Tandon terhadap pesan tak terhapuskan yang dia bawa hampir selama lima dekade. Tandon menato tubuhnya dengan nama Dewa Hindu, Ram, di seluruh tubuhnya.
Memakai Lungi, baju tradisional India sederhana, dan mengenakan Mukut, topi bulu merak, Tandon adalah bagian dari gerakan Ramnami Samaj di sebelah timur negara bagian Chhattisgarh, salah satu wilayah termiskin di India.
“Di hari saya mulai memakai tato, itu hari kelahiran baru saya,” katanya. “Saya yang tua sudah mati.” Ditolak masuk ke dalam kuil, umat dari kasta rendah Hindu di Chhattisgarh menato tubuh dan wajah mereka lebih dari seratus tahun lampau, sebagai bentuk pembangkangan dan pengabdian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengikut gerakan Ramnami menato nama Dewa Ram di tubuh mereka untuk memberi pesan kepada orang-orang India dari kasta yang lebih tinggi bahwa sesungguhnya Tuhan ada di mana-mana, terlepas dari kasta atau status sosial seseorang.
Sekarang, tato ungu Tandon (76) telah memudar, setelah beberapa dekade karena terpaan kerasnya sinar matahari di desanya Jagmohan.
Sementara itu, di dekat desa Gorba, Punai Bai (75), menghabiskan waktu lebih dari dua minggu untuk menato seluruh tubuhnya menggunakan pewarna yang terbuat dari campuran jelaga lampu minyak tanah dengan air.
“Tuhan untuk semua orang, tidak hanya untuk satu komunitas,” kata Bai yang tinggal di rumah dengan satu kamar bersama putra, menantu perempuan, dan dua orang cucu. Pengikut Ramnani kini berjumlah sekitar 100 ribu jiwa lebih, mereka tinggal di desa yang setidaknya menyebar di empat wilayah di kota Chhattisgarh.
Semenjak pelarangan diskriminasi berdasarkan kasta di India pada 1955, kehidupan masyarakat India dari kasta lebih rendah berangsur membaik, kata seorang penduduk seperti dilaporkan oleh Reuters.
Anak-anak pengikut Ramnani dewasa ini menempuh perjalanan ke wilayah lain untuk belajar dan bekerja. Generasi yang lebih muda biasanya menghindari menato seluruh tubuh mereka. “Tapi itu bukan berarti mereka tidak mengikuti kepercayaan kami,” kata Tandon.
Anak-anak yang lahir di komunitas Ramnami juga harus ditato di salah satu bagian tubuh mereka, biasanya di dada, setidaknya satu kali saat usia dua tahun. Pengikut Ramnami tidak menegak minuman keras atau merokok. Mereka harus melafaskan nama Dewa Ram dalam kehidupan sehari-hari, dan memperlakukan setiap orang dengan kesetaraan dan rasa hormat.
(win/win)