Fobia Spesifik Anak Bisa Ditangani Tanpa Psikolog

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 18:35 WIB
Beberapa kasus anak dengan fobia spesifik, seperti fobia badut dan dokter, dapat ditangani langsung oleh orang tua tanpa bantuan psikolog.
Ilustrasi anak depresi. (Getty images/ Thinkstock/BrianAJackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komunikasi terapeutik orang tua, misalnya dengan mengedepankan rasa empati dan mengedepankan komunikasi antarpribadi orangtua dan anak, dapat mengatasi masalah fobia spesifik pada anak.

Sebuah studi oleh Rachmaniar yang dimuat dalam Jurnal Universitas Padjajaran berusaha memahami kesadaran orang tua terhadap masalah anak-anak dengan fobia spesifik, serta meneliti bagaimana orang tua mengidentifikasi fobia spesifik.

Dalam ilmu psikologi, fobia adalah rasa takut berlebihan yang dialami seseorang yang terjadi secara terus-menerus pada suatu objek yang sifatnya irasional. Fobia kebanyakan terjadi pada masa kanak-kanak, walaupun dapat juga terjadi pada saat dewasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa kanak-kanak merupakan masa di mana anak belajar dari lingkungannya. Ketika orang tua berteriak saat melihat objek tertentu, menunjukkan ekspresi takut berlebihan, atau melarang anak untuk mendekati objek tertentu, maka situasi tersebut dapat memberikan alasan yang jelas terjadinya fobia pada anak-anak.

Peneliti melakukan studi terhadap beberapa anak dengan fobia spesifik. Fobia spesifik adalah fobia terhadap suatu objek atau keadaan tertentu seperti, binatang, tempat, tertutup, sekolah, dan lain-lain. Dan fobia spesifik adalah fobia yang paling banyak terjadi pada anak-anak.

Berdasarkan studi tersebut, beberapa kasus anak dengan fobia spesifik dapat ditangani langsung oleh orang tua tanpa bantuan psikolog.

Orang tua dapat memahami penyebab rasa takut anak, dan menginformasikan pada anak bahwa objek yang ditakuti tersebut bukan sesuatu yang berbahaya, menyakitkan, atau sesuatu yang layak ditakuti. Semua dilakukan dengan metode mereka sendiri.

Mengatasi fobia spesifik bisa dilakukan dengan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah metode yang digulirkan secara sengaja, terus-menerus, dan bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku atas objek yang ditakuti anak, berdasarkan penelitian tersebut.

Peneliti melakukan studi terhadap lima orang anak berusia 4- 5 tahun dengan fobia spesifik. Empat anak perempuan dan satu laki-laki yang diteliti tersebut memiliki beberapa fobia spesifik, di antaranya fobia badut, dokter, polisi, penganten, dan silverman. Gejala fobia yang mereka alami di antaranya muka cemas berkeringat, sakit perut, mengnamuk, menangis, menjerit-jerit, mengamuk, menangis, marah.

Sementara, akibat yang terjadi karena fobia tersebut adalah anak menolak pergi ke mal, menolak pergi ke dokter, menolak pergi jauh, menolak datang ke undangan, atau menolak menyeberang jalan, kata peneliti dalam studi tersebut.

Untuk anak dengan fobia spesifik terhadap badut, orang tua bisa melakukan komunikasi terapeutik, seperti mengganti kata badut dengan boneka manusia. Fobia berlatar belakang pengalaman saat anak melihat badut tanpa kepala badut.

Sementara itu, orang tua dari anak dengan fobia dokter, bisa membiasakan diri menggunakan baju seperti blazer dan kemeja warna putih, serta menyebut dokter dengan sebutan 'teman' atau 'guru'.

Untuk anak yang takut pada pengantin, anak tersebut diperkenalkan dengan tata rias atau make-up salon, memajang foto pernikahan berukuran besar di rumah, dan menekankan bahwa di tempat resepsi tersedia banyak makanan, seperti es krim, bakso tahu, dan lain-lain.

Peneliti mengatakan, orang tua dapat mengidentifikasi fobia spesifik anak berdasarkan informasi melalui media massa atau komunikasi dengan orang-orang medis dan non-medis, yang sebaiknya diimbangi dengan buku-buku parenting terkait usia anak.

Mengatasi anak fobia spesifik dapat dilakukan dengan komunikasi terapeutik yang berfokus pada anak. Teknik ini mengedepankan rasa empati, mencari sesuatu yang disukai anak, atau mencari sesuatu yang dapat menarik perhatian anak.

(win/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER