Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ibu merilis video rekaman yang menampilkan hari-hari terakhir putranya yang berusia satu bulan. Dia melakukan hal tersebut untuk menumbuhkan kesadaran akan batuk rejan.
Dilaporkan oleh Independent, bayi empat minggu bernama Riley Hughes meninggal dunia setelah menderita batuk rejan, penyakit yang sebetulnya dapat dicegah dengan vaksinasi prenatal.
Bersama dengan video tersebut, ibunda Riley, Catherine Hughes, menulis, “Saya selalu menyimpan video ini. Darah saya berdesir pilu mendengar anak laki-laki tampan saya batuk seperti itu.” Huges yang mengunggah video tersebut di Facebook mengatakan, dia berharap banyak nyawa dapat diselamatkan di masa depan dengan berbagi video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami membagikan video ini dengan harapan dapat meyakinkan satu ibu hamil lagi agar dapat melindungi bayi mereka. Seandainya saya tahu tentang vaksinasi kehamilan saat saya mengandung Riley,” tulisnya.
Vaksinasi pada saat kehamilan dapat memberikan perlindungan melawan batuk rejan. Meski demikan, vaksin pertama saat bayi baru dilahirkan tidak dapat diberikan sampai bayi berusia enam minggu.
Keluarga Hughes tinggal di Australia, di mana kasus batuk rejan sedang meningkat. Beberapa negara bagian Australia, salah satunya Victoria dan West Australia, memberikan layanan vaksinasi gratis untuk para ibu hamil.
Siapa pun yang kontak dengan bayi di bawah usia tiga minggu dianjurkan untuk memakai vaksin pencegah batuk rejan yang perlu diulangi setiap sepuluh tahun sekali.
Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Batuk rejan dianggap penyakit anak-anak saat vaksin pertusis belum ditemukan. Batuk rejan juga dapat diderita orang dewasa. Namun, penyakit ini dapat mengancam nyawa bila terjadi pada lansia dan anak-anak, khususnya bayi yang belum cukup umur untuk mendapatkan vaksin pertusis.
Batuk rejan bisa membuat penderitanya kekurangan oksigen dalam darah. Selain itu, juga dapat terjadi berbagai komplikasi, seperti pneumonia. Penderita batuk rejan bahkan bisa secara tidak sengaja melukai tulang rusuk mereka karena batuk yang sangat keras.
[Gambas:Youtube] (win/win)