Nada Suara Seseorang Bisa Prediksi Kelanggengan Hubungan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 09:14 WIB
Menurut penelitian terbaru, langgeng tidaknya sebuah hubungan ternyata juga dipengaruhi oleh nada suara seseorang.
ilustrasi (Thinkstock/AntonioGuillem)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut penelitian terbaru, langgengnya tidaknya sebuah hubungan ternyata juga dipengaruhi oleh nada suara seseorang. Penelitian Proceedings of Interspeech yang dilakukan oleh University of Southern California dan University of Utah ini merekam pembicaraan dalam sesi terapi pernikahan lebih dari 100 pasangan. Penelitian ini dilakukan selama dua tahun.

Peneliti juga mencari 'jejak' status pernikahan mereka selama lima tahun terakhir. Mereka juga mengembangkan algoritma komputer yang bisa memecahkan rekaman suara menjadi fitur tunggal seperti pitch dan intensitas suara.

Mengutip Yahoo Health, mereka menemukan beberapa hal yang menarik, antara lain, adanya korelasi antara suara seseorang dengan kualitas hubungan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian kedua, peneliti bisa memprediksikan dengan tepat saat itu ada lebih dari 80 persen yang sudah bersama-sama lebih dari lima tahun pernikahan. Kemudian, algoritma punya perhitungan yang lebih akurat daripada para ahli untuk memperkirakan apakah pasangan yang punya masalah serius akan tetap bersama atau tidak setelah lima tahun.

Lalu apakah nada suara sangat penting untuk sebuah hubungan? Para ahli mengatakan ya.

"Ini sama seperti pepatah lama: Ini bukan soal apa yang Anda katakan, tapi bagaimana cara mengatakannya," kata Erika Martinez, seorang psikolog berlisensi di Miami.

Dia menambahkan, nada suara seseorang bisa menyampaikan perasaan yang sebenarnya. Termasuk perasaan negatif, seperti penghinaan, kritik dan pembelaan diri yang menggambarkan keadaan emosional Anda.

"JIka dilakukan dalam jangka waktu lama, ini akan sangat memengaruhi hubungan Anda."

Bukan cuma Martinez yang setuju akan hal ini. Paul Coleman, penulis buku Finding Peace When Yor Heart Is In Pieces mengungkapkan juga bahwa aspek non verbal lebih penting daripada verbal.

Nada suara juga akan memengaruhi emosi dan dan meningkatkan intensitas situasi saat itu. "Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda marah dan bicara lebih keras, maka Anda akan semakin marah. Jika kita bicara dalam volume yang lebih rendah dari normal, kemarahan akan berkurang."

Para ahli juga mengatakan, sekalipun sedang marah dengan pasangan, nada suara Anda tak boleh terlalu tinggi. Perhatikan nada suara Anda.

"Jika Anda marah, cobalah bicara dalam nada suara seperti orang yang sedang bercakap-cakap." (chs/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER