Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi kencan yang kini populer membuat para pemakainya cenderung tidak dapat berkomitmen dalam hubungan, kata para peneliti memperingatkan.
Dilaporkan
Independent, pemakai aplikasi kencan seperti Tinder dan Bumble semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan.
Meski demikian, ada kekhawatiran jika kencan online modern telah mengurangi kemampuan para penggunanya setia kepada satu pasangan. Hal itu disebabkan aplikasi online memungkinkan seseorang mendapatkan teman kencan dengan cara seperti pengalaman berbelanja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Satu hal yang jadi kekhawatiran dari kencan
online dan Tinder secara khusus adalah aplikasi tersebut membuat orang cenderung tidak dapat berkomitmen,” kata seorang pengguna Tinder Siam Goorwich dalam sebuah program radio di Inggris.
“Pemakai (aplikasi kencan) selalu berpikir ada sesuatu yang lebih baik di luar sana, jadi meskipun masih di tahap awal sebuah hubungan, orang-orang masih terus menggunakan Tinder dan tetap mencari pasangan baru atau pasangan yang lebih baik.”
Di saat yang sama, seorang pemakai aplikasi Zoe Strimpol membandingkan aplikasi kencan modern dengan berbelanja. “Ketika membeli sesuatu, berarti Anda mendapatkan barang baru, dan ketika selesai, Anda membuangnya,” katanya.
“Ada kekhawatiran luas aplikasi seperti Tinder dapat memupuk kebiasaan orang untuk membuang yang sudah digunakan.”
Hanya dengan jentikan jari, seseorang dapat membolak-balik layar aplikasi kencan, adanya pemikiran 'rumput tetangga selalu lebih hijau' adalah hal yang benar. Tidak ada yang dapat menghentikan pengguna untuk leluasa berselancar di Tinder.
Bahkan ketika pengguna masih dalam tahap awal sebuah hubungan, mereka akan kembali memastikan bahwa tidak ada pilihan yang lebih baik di luar sana, kata Strimpol.
(win)