Jakarta, CNN Indonesia -- Jenggot, di wajah pria, melambangkan maskulinitas. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak pria yang memelihara rambut di wajahnya. Selain terlihat lebih jantan, banyak wanita menganggap, pria berjenggot, lebih seksi.
Tapi, menurut ahli sejarah Alun Withey, dalam wawancaranya bersama
The Times UK seperti dikutip
Independent, era jenggot akan berakhir di tahun 2016.
“Sebelumnya, berakhirnya tren jenggot dan kumis telah banyak diprediksi sejak 2013,” kata Withey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, prediksi itu naik-turun dan jenggot tetap bercokol sebagai tren di kalangan adam. Meskipun demikian, Withey yakin tahun ini, popularitas jenggot akan menurun dan pria kembali pada tren ‘klimis’.
Optimisme Withey didasarkan pada pola sejarah. Withey mencatat ada generasi baru yang kini tengah berkembang dan mereka membawa tren yang juga baru.
“Ada generasi baru yang disebut yuccie,” ujarnya.
Melansir laman
Mashable, penulis David Yi menyebut ‘yuccie’ sebagai
young urban creative, yang kekinian dan menjadi ‘juru bicara’ tren.
Para yuccie ini tampil dengan gaya yang lebih sleek. Withey percaya, kehadiran yuccie akan melibas tren janggut.
Hal itu, sebut Withey, sudah mulai terlihat di karpet merah acara Golden Globes. “Para selebriti tampil rapi jali, dengan wajah bersih tercukur,” ujarnya.
Toh, meskipun demikian, jenggot tak begitu saja menyatakan menyerah. Withey mengatakan beberapa gaya yang masih akan terlihat di 2016 adalah gaya jenggot hipster dan lumberjack.
(les/les)