Bekas Kamp Konsentrasi Jadi Resor Mewah

CNN | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 14:33 WIB
Satu benteng di Montenegro yang pada Perang Dunia II dijadikan sebagai kamp konsentrasi kini akan diubah menjadi resor mewah.
Foto: Hons084/Wikimedia Commons/CC-BY-SA-4.0
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak Perang Dunia II berakhir, banyak bekas kamp konsentrasi di Eropa diubah menjadi monumen untuk mengenang korban perang itu.

Kini, salah satu dari dari bekas kamp itu diubah menjadi satu resor mewah tepi pantai. Langkah ini pun dikecam dunia internasional.

Dengan diameter sekitar 200 meter, pulau batu Mamula di Laut Adriatik hampir tidak terlihat di peta dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terletak di Teluk Kotor, di perbatasan antara Montenegro dan Kroasia, pulau ini didominasi oleh benteng yang dibangun di abad ke-19.

Ketika Perang Dunia II, benteng itu dimanfaatkan sebagai kamp konsentrasi oleh tentara penjajah Italia yang dipimpin oleh diktator Benito Mussolini.

Disebutkan terdapat 2.300 orang yang ditahan di benteng itu dan 130 diantaranya meninggal karena kelaparan.

Reputasi buruk benteng ini menjadi inspirasi film 'Mamula Camp' yang diproduksi pada 1950-an.
Benteng ini akan dilengkapi dengan kolam renang, pelabuhan yacht, spa dan lantai dansa jika sudah diubah menjadi resor mewah. ((Wikimedia Commons/Hons084))
Pemerintah Montenegro telah memberi lampu hijau kepada proyek mengubah Mamula menjadi resor yang dilengkapi dengan kolam renang, marina yacht, spa, restoran dan lantai dansa.

Pemerintah negara ini memberi hak guna selama 49 tahun kepada pengembang milik Swiss dan Mesir Oracom dengan harga US$1,64 per meter persegi.

Orascom mengatakan akan menanam modal sebesar US$16,3 juta pada proyek ini.

Perancang resor ini, Salt & Water, menulis di situsnya bahwa konsep bekas kamp itu bertujuan mempertahankan 'salah satu arsitektur mengagumkan di Montenegro.'

Situs berita Balkan Inside melaporkan bahwa pemerintah Montenegro membela keputusannya itu dengan mengatakan proyek tersebut akan meningkatkan ekonomi setempat.

Pemerintah Montenegro mengatakan sejarah Mamula tetap akan dihargai, karena proyek ini juga meliputi satu 'ruang kenangan atau satu museum.'

Kontroversi terkait pulau benteng ini berawal pada Desember 2013 ketika pemerintah Montenegro mengiklankannya sebagai kesempatan investasi yang bisa 'memuaskan keperluan dan tuntutan konsumen kaya raya.' (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER